
Jakarta , Obor Rakyat — Aksi ‘People Power’ yang digelar di Jakarta pada Jumat (7/7/2023) ini terpantau sepi peserta.
Terpantau ada sekitar 50 orang yang datang ke lokasi aksi di depan Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat.
Puluhan orang yang mengatasnamakan kelompok Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) itu berdatangan ke lokasi sekitar pukul 15.30 WIB.
Pantauan di lokasi, massa aksi di lokasi membentangkan spanduk bertuliskan ‘Jokowi mundur’ dan ‘KKN ganas di era Jokowi’.
Selain itu, ada juga banner dengan foto Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Wali Kota Medan Bobby Nasution yang dicoret dengan warna merah.
Koordinator aksi sekaligus Presidium ARM, Marina, mengatakan, pemerintah saat ini sudah banyak melanggar konstitusi.
“Dalam hal ini sudah tau pemerintah sudah banyak melanggar konstitusi. Keluarganya juga sudah banyak KKN, entah seperti dinasti, menantu dan anaknya ingin menjabat, padahal beliau masih berkuasa,” katanya.
Selain itu, Marina mendorong agar penegak hukum mengusut tuntas kasus korupsi pengadaan menara pemancar (BTS) 4G BAKTI Kominfo.
Ia pun mengungkapkan, peserta aksi hari ini didominasi ibu-ibu dan sejumlah mahasiswa.
“Memang kita ibu-ibu yang melek politik. Kita ibu-ibu yang tahu politik kita sudah mengikuti dan kita juga ada dari teman-teman mahasiswa dan semua lapisan masyarakat,” tandasnya.
Untuk diketahui, aksi ‘People Power’ ini juga digelar di depan Gedung Umat Islam, Jalan Kartopuran, Solo, Jawa Tengah.
Tak jauh berbeda dengan situasi di Jakarta, aksi yang digelar di Solo hanya diikuti segelintir orang.
Aksi People Power di Solo Besok Digeser Menjauhi Kantor Gibran
Koordinator lapangan aksi ‘People Power’ di Solo, Noerrohmat, sebelumnya memperkirakan massa yang hadir lebih dari 1.000 orang.
Menurutnya, sudah banyak warga yang antusias dan menghubunginya dari berbagai daerah sejak Rabu (5/7/2023) lalu. Mereka berniat untuk merapat ke Solo mengikuti aksi tersebut.
Saat menyampaikan orasi di lokasi, Noer memastikan aksi ‘People Power’ berbeda dengan makar sehingga tidak melanggar undang-undang. Ia mengatakan aksi ini merupakan bentuk cawe-cawe rakyat untuk negara.(bm)