
Bondowoso, Obor Rakyat – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kabupaten Bondowoso, Tahun Ajaran 2023/2024 untuk jenjang SMA/SMKN telah selesai.
Namun masih saja meninggalkan kesan yang berat bagi wali murid, khususnya para warga (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) di Bondowoso Jawa Timur.
Dari sejumlah wali murid, wartawan oborrakyat.co.id, menerima banyak laporan keluhan terkait seragam pendidikan di SMA atau SMK negeri.
Dalam laporan keluhan kali ini, warga Bondowoso disuruh membeli kain seragam oleh pihak sekolah negeri, dengan harga yang variatif. Mulai dari seharga Rp 1,9 juta sebanyak 6 stel, hingga Rp 1,5 juta untuk 3 stel, dan belum ongkos jahit.
Dikonfirmasi, Kasi SMA di Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Kabupaten Bondowoso, Budi, Kamis (27/7/2023), menyebutkan, bahwa pihaknya tidak tahu soalnya pembelian seragam tersebut.
“Caba besuk saya tanya dulu ke pimpinan, apa mengetahui terkait dengan seragam itu,” kata singkatnya.
Ditempat terpisah, salah satu pemerhati pendidikan di Kabupaten Bondowoso, Miftah, menyebutkan, terkait pengadaan kain seragam sekolah tidak boleh dikaitkan dengan penerimaan peserta didik baru atau pun kenaikan kelas.
Menurutnya, pada Pasal 6 Permendikbud 45/2014 mengatur bahwa: Sekolah yang melanggar ketentuan dalam Peraturan Menteri ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
“Dan seharusnya pihak sekolah wajib memegang teguh kelima sendi utama dari Pancasila dalam perumusan setiap kebijakan, karena pendidikan merupakan hak konstitusional setiap warga negara Indonesia yang dilindungi sebagai bagian dari Hak Asasi Manusia. Hal tersebut sesuai dengan Pasal 31 UUD 1945,” terang Mif.
Maka dari itu, jika kasus ini benar, kami akan melayangkan surat kepada Dinas Pendidikan (Dispendik) Provinsi Jawa Timur, agar turun tangan.
“Jikalau keluhan wali murid ini benar, secepatnya akan saya kirim surat ke Dispendik Provinsi agar di evaluasi sekolah negeri yang ada di Bondowoso ini,” tandasnya.
Hingga artikel ini dimuat, beberapa kepala sekolah di Bondowoso belum bisa ditemui.(er)