
Kanitreskrim: saya ikut prihatin, sakit itu ujian dari tuhan, dan harus bersabar
Surabaya, Obor Rakyat – Warga Tandes Kidul, Kelurahan Tandes, Surabaya, di gemparkan dengan kejadian gantung diri, diduga korban depresi tak kunjung sembuh dengan penyakit yang ia derita.
Korban diketahui bernama Dedy Pradana (30) warga Tandes Kidul, gg III, Nomor 60, RT.02 RW.01l, Tandes, Surabaya.
Kapolsek Tandes, Kompol Zulkipli Ahyat Musa, S.I.K melalui IPDA Erol Hery Langie, SH selaku pawas saat kejadian tersebut mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada 16 September 2023, sekitar pukul 01.00 Wib.
“Saat itu kita mendapati laporan terkait dugaan bunuh diri, lantas kita mendatangi TKP dan benar, korban sudah meninggal dunia,” ujar Erol yang juga menjabat Kanitlantas Polsek Tandes, Polrestabes Surabaya, Sabtu (16/9/2023).
Baca juga: Diduga Depresi Atas Perceraian Anaknya, Warga Manukan Wetan Nekat Gantung Diri
Lanjut kata Erol, dalam kejadian itu juga hadir, Kasi Trantib Kecamatan Tandes, Unit Inafis Polrestabes Surabaya, Dinkes Kota Surabaya, Satpol PP Kota Surabaya, Satpol PP Kecamatan Tandes, LPMK Kelurahan Tandes, Ketua RT. 01 RW. 01 Kelurahan Tandes, dan Projopati Kelurahan Tandes.
“Saat petugas dari INAFIS datang, langsung ditindak lanjuti dan sekitar pukul 02.20 Wib. Jenazah berhasil dievakuasi. Selanjutnya korban dibawa ke RSUD. Soetomo Surabaya guna dilakukan Visum,” katanya.
Sementara, Kanitreskrim Polsek Tandes, Iptu E. Octavianus M., SE., M.Si mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan jenazah ditemukan dalam kondisi gantung diri dan tidak ada tanda tanda penganiayaan.
“Dari hasil pemeriksaan team INAFIS dan keterangan saksi-saksi yang ada, korban murni bunuh diri, dan tidak ditemukan tanda tanda penganiayaan,” ujarnya.
Jenazah pertama kali diketemukan oleh Ibu kandungnya sendiri, ia ditemukan disamping rumah, dimana tempat tinggal korban.
“Merasa tak kunjung pulang kerja, ibu korban merasa curiga dan mencarinya. Lalu tercium ada bau yang menyengat di gudang sebelah ibunya lantas menuju gudang tersebut dan menemukan sudah tergantung,” urai Octa sapaan lekatnya.
Ditambahkan, perwira dengan pangkat balok dua dipundaknya itu, dari keterangan paman korban bahwa terakhir berkomunikasi dengan korban pada hari Rabu, tanggal 13 September 2023.
Terhitung 3 Hari baru ditemukan, setelah terakhir berkomunikasi dengan korban. Dari keterangan yang kita gali korban sejak 2022 menderita sakit mata dan sudah berobat namun tak kunjung sembuh.
“Kami ikut prihatin atas apa yang menimpah korban, hingga nekad mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Mudah-mudahan tidak terjadi hal yang sama. Sakit itu pemberian Tuhan, dan itu cobaan, semestinya iklas dan sabar saja,” pungkasnya. (inul)