
Surabaya, Obor Rakyat – Dalam mendukung program Kampung bebas Narkoba yang saat ini digalakan Polrestabes Surabaya mendapat dukungan dari Universitas Yos Soedarso, dalam hal itu Ichwan Bagus Airlangga, selaku wakil rektor mengharapkan penyuluhan tak hanya di kampung kampung, melainkan juga terjadi di Kampus-Kampus, Rabu (20/9/2023).
Hal itu dikatakan saat giat Audensi di aula Satresnarkoba, Polrestabes Surabaya.
Tampak hadir dua dosen, yakni Prasetyo Hadi Prabowo dan Agus Salim beserta para mahasiswa dan mahasiswi universitas tersebut.
Selain itu Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya, AKBP Daniel Somanonasa, Kompol Fadillah Langko, AKP Philips Ronaldy Lopung, dan Iptu Idham M Shalasa, mengikuti dan menerima kunjungan langsung para Rektor, Dosen, serta Mahasiswa.
Baca juga: Polda Jatim Jadikan Kampung Tangguh Bebas Narkoba Sebagai Role Model Cegah Penyalahgunaan Narkoba
“Saya selaku Rektor, hanya penghubung dari ide-ide mahasiswa, terkait rencana dalam Keikut sertaan dalam perangi narkoba, nantinya akan kita programkan,” ujar mengawali audensi tersebut.
Selain itu, ia menilai peredaran narkoba bukan hanya di kalangan atas saja, melainkan sektor bawah, dan pengaruhnya luar biasa.
“banyak aparat yang sampai kecolongan, karena berbagai modus dalam pengedarannya. Hal itu di kwatirkan masuk kedalam kalangan kampus, untuk itu kami berharap nantinya ada penyuluhan terhadap kampus kampus,” ujarnya.
Rektor yang mengajar di Kampus yang terletak di Jalan Dukuh Kupang Barat 1216, Dukuh Pakis itu, juga menambahkan untuk mengajak berkolaborasi dalam meminimalisir peredaran narkotika yang berdampak buruk itu.
Sementara menanggapi statmen wakil Rektor tersebut, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Daniel Somanonasa, mengungkapkan terkait penerimaan mahasiswa baru ditambahkan syarat tes urine bebas dari narkoba patut dipertimbangkan dan digunakan.
“Dari kami menyarankan untuk ditambahkan salah satu persyaratan masuk Universitas ada tes urine, jadi pihak kampus menyampaikan untuk dapat support dan dukungan dari Polri dalam program pemberantasan narkoba di lingkungan kampus,” harap perwira dengan pangkat melati dua dipundaknya itu.

Lebih lanjut Daniel, mengungkapkan, berdasarkan pengalaman saat dinas di Medan sebagai Kapolsek, bahwa dilingkungan kampus aturan harus benar-benar tegas, dan harus dari internal kampus sendiri.
Sekarang narkoba sudah masuk ke segala kalangan dari anak SMP sampai orang dewasa Agar orangtua lebih ketat dalam pemgawasan terhadap anak remaja di era saat ini. Jadi perkuat lingkup kampus,” katanya sambil mengimbuhkan, ini awal mahasiswa mempunyai gagasan dan Keikut sertaan dalam pemberantasan narkoba.
Sementara ditempat yang sama, Kompol Fadillah Langko, menyanpaikan Polri saat ini sedang berjalan program Kampung Bebas Narkoba, dan nanti bisa dijalankan juga untuk ‘Kampus Bebas Narkoba’.
“Saya rasa masukan yang bagus, nantinya tinggal menambahkan inovasi, program-program di lembaga pendidikan seperti Kampus-kampus. Ini awal menyamakan persepsi serta kolaborasi kedepannya,” sebutnya.
Nantinya, akan memprogramkan sosialisasi tentang bahaya narkoba. Namun itu semua programkan dari kampus terlebih dulu, Polri sebagai pendampingan saja.
“Bisa disisipkan dalam program KKN dari Kampus, kita nanti hanya sebagai pendampingan. Mengingat Narkoba merupakan salah satu Extra odinari crime, merupakan kejahatan luar biasa, secara tidak langsung narkoba merupakan bentuk penjajahan terhadap Negara,” tegas Kompol Fadillah Langko.
Sementara Slamet Maulana, atau yang akrab disapa Ade salah satu mahasiswa mengatakan, keinginannya mahasiswa bisa bersinergi dengan Satresnarkoba dengan salah satu contoh melakukan penyuluhan dikampus dengan menimbah ilmu tersebut.
“Mengawali melalui sosialisasi, kemudian kedepan bisa dibantu melakukan test urine kepada para mahasiswa dan mahasiswi. Itu nanti akan kita programkan untuk menciptakan stigma bahwa kampus Yos Soedarso bebas narkoba,” pintahnya.

Ditambahkan AKP Philips, Mahasiswa juga harus berperan aktif mensosialisasikan dari mahasiswa ke mahasiswa yang lain.
“Jadi bersinambung dalam pemberantasan narkoba, dan diharapkan juga menyentuh ke rumah dan keluarga mahasiswa itu sndiri,” jelasnya.
Pihaknya juga mengapresiasi niatan dan antusias para mahasiswa Yos Soedarso untuk berpartisipasi bersama Polri dalam pencegahan serta pemberantasan narkoba.
“Kami menilai mahasiswa disini sangat antusias untuk berpartisipasi dalam memberantas narkoba, namun ada batasannya disini mahasiswa hanya sebatas sosialisasi dan pencegahan, kenali ciri-cirinya pengguna narkoba, apa modus nya dan nanti akan ditindak lanjuti oleh pihak kepolisian,” pungkasnya. (nul)