
Lumajang, Obor Rakyat – Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara (Pussenarhanud) TNI AD menggelar Latihan Menembak Senjata berat (Latbakjatrat) terintegrasi.
Latihan digelar di Air Waepon Range (AWR) Desa Pandan Wangi, Kecamatan Tempeh, Lumajang, Jawa Timur.
Latbakjatrat ini dihadiri langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jendela TNI, Dr. Dudung Abdurrachman, beserta jajarannya, untuk menyaksikan latihan tersebut, Kamis (28/9/2023).
Di konfirmasi KASAD Jenderal Dudung, mengaku senang karena semua alutsista milik TNI AD bisa digunakan secara maksimal oleh para prajuritnya.
“Hari ini saya melihat secara langsung latihan satuan Arhanud. Hasilnya sudah bagus, sasaran bisa ditembak tepat sasaran,” katanya.
Meski demikian, Jenderal Dudung menginginkan ada modernisasi alutsista di tubuh Angkatan Darat, seiring dengan perkembangan tantangan yang akan dihadapi. Untuk itu, pihaknya akan mengusulkan kepada Kementerian Pertahanan untuk modernisasi alutsista.
“Ke depan alutsista kita akan mengikuti perkembangan alutsista beberapa negara sehingga ini sebagai pedoman bagi kita perlu adanya modernisasi. Sehingga saya akan laporan ke Bapak Menhan perlu adanya modernisasi alutsista,” imbuh Dudung.
Baca juga: Pussenarhanud TNI AD, Gelar Latbakjatrat Terintegrasi Tahun 2023 di Lumajang
Diketahui, kegiatan Latbakjatrat ini juga dihadiri beberapa Kepala Daerah termasuk Pj Bupati Lumajang, Indah Wahyuni, dan Pj Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto.
Kehadiran Kepala Daerah tersebut, untuk memberikan dukungan dan apresiasi atas dedikasi personel militer yang berpartisipasi dalam latihan ini.
“Acara ini merupakan contoh nyata kolaborasi antara Pemerintah Daerah dan TNI dalam upaya menjaga keamanan dan keterlibatan di wilayah NKRI,” tutur Bambang Soekwanto.
Untuk diketahui, dalam latihan tersebut personel militer dilatih berbagai aspek penggunaan senjata berat, termasuk teknik menembak, koordinasi tim, dan taktik pertempuran. Hal ini diketahui latihan ini disimulasikan dua pesawat tempur musuh terbang memasuki wilayah NKRI.
Terlihat dua pesawat tersebut terpantau radar CM 200 (shikra) yang mampu menjangkau hingga jarak 250 km. Setelah dilakukan kordinasi, pasukan Arhanud menerima perintah melakukan penembakan pesawat menggunakan rudal mistral hingga hancur.
Selain itu, rudal starstreak juga menjatuhkan pesawat musuh yang berada dalam jarak jauh hingga hancur berkeping-keping. (rul)