Rakor Percepatan Pelaksanaan Kegiatan Konvergensi Penurunan Angka Stunting, di Kabupaten Bondowoso Tahun 2024

Bondowoso, Obor Rakyat – Pencegahan stunting (masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak-red) menjadi tanggung jawab bersama bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
Rakor Rencana Kegiatan Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten.

Bondowoso, Obor Rakyat – Pencegahan stunting (masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak-red) menjadi tanggung jawab bersama bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.

Beralaskan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso melalui

Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) percepatan pelaksanaan Konvergensi Dalam Pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting.

Acara ini dihadiri langsung oleh Pj Bupati, Pj Sekretaris Daerah (Sekda), dan diikuti para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, Kepala Desa (Kades), serta laporan dari kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D), kepala Dinsos P3AKB, juga Plt kepala Dinas Kesehatan, Kamis (25/1/2024) di ruang Saba Bhina Praja II Kabupaten Bondowoso.

Baca juga: Rekomendasi KASN Sudah Turun, Penataan dan Pengembalian ASN di Lingkungan Pemkab Bondowoso Dalam Proses 

Dalam laporannya kepala BP4D Bondowoso, Farida menyampaikan, membawa program, kegiatan tahun 2023 dan rencana program, kegiatan, Sub Kegiatan 2024, bimbingan teknis (Bimtek) pelaksanaan aksi Konvergensi stunting sangat perlu diupayakan sebagai instrumen penilaian Pemerintah Pusat terhadap kinerja percepatan penurunan stunting di daerah.

“Pelaksanaan bimbingan teknis Konvergensi penurunan stunting harus dilakukan guna meningkatkan kapasitas dan peran masing-masing OPD, di mana Stunting sangat berpengaruh dalam produktivitas dan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa yang berperan sebagai prediktor kualitas Sumber Daya Manusia,” ujarnya.

Baca Juga :  Pemkab Bondowoso Gelar Festival Muharram, Jadi Momentum Promosi Produk UMKM

Farida mengatakan, permasalahan stunting tidak dapat diselesaikan melalui program gizi saja, namun harus terintegrasi dengan program lainnya.

“Secara kompleks, masalah stunting dan banyaknya stakeholder yang terkait dalam intervensi gizi spesifik dan sensitif perlu pelaksanaan yang dilaksanakan secara terkoordinir juga secara terpadu kepada sasaran prioritasnya,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso, Anisatul Hamidah, mengarahkan, bagi para orang tua Asuh Stunting dari masing-masing Dinas di Lingkungan Pemkab Bondowoso agar terus melakukan konfirmasi dan koordinasi sesuai binaannya di tiap Kecamatan.

“Aksi Konvergensi Penurunan Stunting tersebut antara lain yaitu, Melakukan identifikasi sebaran stunting, ketersediaan program, dan kendala dalam pelaksanaan integrasi intervensi gizi, Menyusun rencana kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi. Menyelenggarakan rembuk stunting tingkat kabupaten. Memberikan kepastian hukum bagi desa untuk menjalankan peran dan kewenangan desa dalam intervensi gizi terintegrasi,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Anisatul, memastikan tersedianya dan berfungsinya kader yang membantu pemerintah desa dalam pelaksanaan intervensi gizi terintegrasi di tingkat desa.Meningkatkan sistem pengelolaan data stunting dan cakupan intervensi di tingkat kabupaten. Melakukan pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita dan publikasi angka stunting serta melakukan review kinerja pelaksanaan program dan kegiatan terkait penurunan stunting selama satu tahun terakhir.

Baca Juga :  Lepas Atlet Jember ke Porprov VIII Jatim, Bupati Hendy Siswanto Optimis Lebih Baik dari Sebelumnya

“Melalui Rakor ini pendekatan penyampaian intervensi stunting di Kabupaten Bondowoso bersama dinas terkait dapat dilakukan secara terkoordinir, terintegrasi, dan bersama-sama untuk mencegah stunting kepada sasaran prioritas sehingga dapat mewujudkan Bondowoso Zero Stunting,” imbuhnya.

Sementara itu, Pj Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto, mengapresiasi dengan diselenggarakannya Rakor ini sebagai bentuk motivasi untuk mewujudkan komitmen bersama dalam percepatan penanganan stunting di bumi Ki Ronggo ini.

“Saya berjanji akan memberikan reward sebagai penyemangat kepada Camat, Danramil, dan Kapolsek, Kepala Puskesmas yang berprestasi dalam penanganan penurunan angka stunting di wilayahnya,” katanya.

Seraya menambahkan, saya juga berharap dengan dilaksanakannya kegiatan rapat ini kita dapat menjalin sinergi antar pemangku kepentingan untuk mencapai target pemerintah dalam penurunan stunting sebesar 14 % di tahun 2024.

“Momentum ini juga merupakan bentuk dukungan Pemkab Bondowoso demi mewujudkan Indonesia generasi emas 2045,” pungkasnya. (tif)

Baca juga: Didapuk Jadi Keynote Speaker di FKP, Pj Bupati Bondowoso Paparkan Tentang Pendidikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *