
Bondowoso, Obor Rakyat – Meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur, di awal tahun 2024 ini tampaknya harus mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah daerah beserta dinas terkait. Pasalnya, semakin hari semakin banyak kasus kejadian DBD dan yang dirawat di fasilitas kesehatan (Faskes).
Kecamatan Curahdami merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Bondowoso yang juga mengalami peningkatan angka kejadian DBD. Terhitung angka kejadian di awal bulan Februari 2024 ini, sudah menyentuh angka 15 orang warga yang dirawat di Faskes.
Hal tersebut mendapat perhatian penuh dari Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Plus Curahdami untuk turun langsung mencegah peningkatan angka kejadian DBD.
Forkopimcam Plus yang di pimpin oleh Camat Curahdami beserta Kepala Puskesmas, Kapolsek dan Danramil melakukan gerakan tanggap kasus DBD ini melalui GEBER TANDEM (Gerakan Bersama Tanggulangi Demam Berdarah).

GEBER TANDEM kali ini, Forkopimcam Plus menuju ke Desa Jetis sebagai salah satu desa yang mengalami peningkatan angka kejadian demam berdarah.
Kegiatan tersebut meliputi penyuluhan, edukasi, pembagian bubuk Abate kepada warga, melakukan screening ke bak mandi dan penampung air di rumah-rumah warga. Kegiatan ini merupakan bentuk preventif yang dirasa efektif selain fogging.
Peningkatan pengetahuan warga tentang pencegahan DBD sangat tinggi pengaruhnya terhadap angka kejadian kasus tersebut.
“Untuk itu, segmen edukasi pada warga terkait DBD ini harus kita kerjakan dengan serius,” tutur Camat Curahdami, R Saudia Yourdan IT, Rabu (6/3/2024).

Senada dengan Danramil 0822/02 Curahdami, Kapten CPU Rudy yang menyampaikan, bahwa preventif terhadap kejadian DBD ini sangat memegang peranan penting.
“Untuk itu, kami sangat mendukung giat ini sebagai upaya menekan angka DBD,” ungkap Kapten CPU Rudy.
Di tempat yang sama, Kepala Puskesmas Curahdami, dr. Pong HS, menyebutkan, upaya menekan angka kejadian DBD ini akan semakin maksimal dengan merangkul linsek.
“Sehingga hasil yang kita harapkan, Curahdami bebas jentik itu bisa tercapai,” katanya sambil mengimbuhkan, GEBER TANDEM ini merupakan contoh kegiatan kecil yang bisa ditularkan sebagai upaya bersama menekan angka DBD di Bondowoso. (tim)