
Surabaya, Obor Rakyat – Korban dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum pegawai Kelurahan Manukan Wetan, Kecamatan andes, Kota Surabaya, tunjukkan bukti chat serta resi Transferann.
Tak hanya itu, korban’ juga mengadu ke Inspektorat Kota Surabaya.
Hal itu dikatakan korban berinisial DA saat ditemui Obor Rakyat, pada Kamis 13 Juni 2024, sekitar pukul 11.06 WIB di sekitar Kelurahan Manukan Wetan.
“Awal seng nyambung’no, yo buk Zais. Aku awalnya Yo gak kenal sama pak Antok, malah malam harinya kita ketemuan, dan buk Zais juga ada,” ujarnya.
Baca juga: Oknum Kebersihan Kelurahan Manukan Wetan “Nyambi Calo” Pindah KK Pungut Rp 300 Ribu
Ibu satu anak itu, juga sudah melakukan aduhan ke Amplikasi Wabsite resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, dan mendapat respon langsung oleh pihak terkait.
“Aku juga mengirim aduan di beberapa Amplikasi, awalnya hanya balasan biasa, setelah tak kirimi link pemberitaan, langsung respon. Itu yang melalui Hotline WhatsApp,” katanya sembari menunjukkan balasan dari pihak terkait salah satunya Lembaga Teknis Kota melalui Handphone nya.
Ia pun berharap, agar Lurah yang sekarang memberi punishment terhadap oknum yang mencederai integritas itu.
Menurutnya, selama ini jerih payah pimpinan lama dalam membangun citra baik, wajib diteruskan.
“Harapan, ya Lurah harus tegas, kalau memang pegawai salah jangan di tutup-tutupi. Kalau bukti ada semua, file suara ada, resi bank, terus chat WA. Kasihan Lurah lama membangun Konsisten, kepercayaan, terus dirusak satu oknum,” tegas DA yang juga pernah berkecimpung mengawasi jalannya Pemilihan Umum itu.
Hingga kini etika baik pun tidak ada dibenak oknum itu, dikatakannya setelah ramai di pemberitaan, ia sempat bertatap muka, namun malah memasang muka cemberut.
“Mau aq kan nak kantor LPMK, terus dia lewat tak liat mecucuh’ae. Mosok gak ada pikiran uang DP masuk, terus gagal, niatan balekno, (Tadi saya ke Kantor LPMK, lalu dia lewat saya lihat cemberut, Masak tidak ada fikiran uang DP masuk tapi gagal, niat kembalikan, indo red),” terangnya dengan nada geram.
Sementara, Zais yang disebut sebagai pelantara dugaan pungli menampik hal yang ditudahkan oleh DA.
Ia mengaku tidak mengenali nama Maryanto atau yang akrab disapa Anto tersebut.
“Saya tidak kenal dan saya tidak menerima apapun, maaf pak saya lagi bersih-bersih kamar mandi,” kilahnya, melalui sambungan chat WhatsApp +62 812-1775-XXXX.
Senada juga disampaikan Bambang Wijanarko, selaku Lurah Manukan Wetan. Ia juga menampik hal tersebut, dan meyakini, bahwa oknum petugas yang dimaksud tidak melakukan pungli.
“Zais pegawai Kelurahan Manukan Wetan dan sampai saat ini tidak ada pungli,” singkat saat dikonfirmasi melalui chat WhatsApp +62 812-XXXX-1111, Sabtu (15/6/2024).
Salah satu pegawai yang pernah berdinas di Kelurahan Manukan Wetan, setelah mengetahui pemberitaan ini memberikan sedikit keterangan, menurutnya hal itu sudah perna dilakukan oleh beberapa oknum.
“Wes gak kaget, akeh, mungkin kewareken. Saiki akhire mbledos, (Sudah tidak kaget, banyak. Mungkin terlalu kenyang. Sekarang akhirnya meledak, indo red),” tutur sumber yang pernah diperbantukan dinas sementara di Kelurahan Manukan Wetan, dan mewanti wanti agar namanya tidak dicatut dalam media ini.
Tanggapan keras pun terlontar dari salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, ia berkata bilamana dugaan itu benar terjadi, maka akan menjadi peresiden buruk pelayanan birokrasi Pemerintahan, dan Hal itu mencederaibb dan berdampak jajaran hingga tingkat atas.
“Bejat akhire, sakno seng jujur-jujur kenek imbase, Kelurahan, Kecamatan sampek pimpinan atas. Sakno Walikota wes mbangun Pelayanan sampek jemput bola (Lurah Ngantor di RW) gembar gembor Gratis, malah nisoran mbayar, kan gak tepak,” pungkas pria kelahiran 1971 itu. (nul)
Baca juga: Tak Mau Buruan Lepas, Jatanras Polrestabes Surabaya Lumpuhkan Residivis Kambuhan