Bekasi Makin Berani, Kegiatan Rekonstruksi Jalan Teluk Ambulu-Sukatani Diduga Lakukan Kecurangan

Bekasi, Obor Rakyat - Rekonstruksi Jalan Teluk Ambulu - Sukatani, diduga kuat banyak melakukan kecurangan dari ketebalan. Pasalnya, tidak memasang polis line besi di oplos, bigisting di pendam, isi beton tidak full bigisting alias di stiek seukuran korek api, pasangan tibar dowel tidak sesuai jarak, tidak ada pemadatan dahulu, dan lain-lain.
pelaksanaan proyek rekonstruksi jalan Teluk Ambulu-Sukatani.

Pengawas ‘Lewat dan Selfie’ Doang

Bekasi, Obor Rakyat – Rekonstruksi Jalan Teluk Ambulu – Sukatani, diduga kuat banyak melakukan kecurangan dari ketebalan. Pasalnya, tidak memasang polis line besi di oplos, bigisting di pendam, isi beton tidak full bigisting alias di stiek seukuran korek api, pasangan tibar dowel tidak sesuai jarak, tidak ada pemadatan dahulu, dan lain-lain.

Kegiatan tersebut kini menjadi sorotan, karena menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024.

Sedangkan pekerjaannya terkesan sangat berutal karena CV Family Jaya Mandiri Kontraktor sangat berani melakukan secara terbuka. Seolah tidak peduli dengan SPK (Surat Perintah Kerja) dan diduga jauh melenceng dari RAB (Rencana Anggaran Biaya).

Hal ini menjadi banyak pertanyaan bagi Masyarakat khususnya pengguna jalan tersebut. Dan sangat heran karena tidak ada pengawasan secara ketat hanya datang cuma selfie.

Baca juga: Hari Bhayangkara ke-78, Polres Metro Bekasi Bersama Polsek Muara Gembong Giat Baksos di Pantai Mekar

Ironisnya, ketika pengawas proyek ini dihampiri oleh beberapa awak media justru memilih menghindar.

Baca Juga :  Bupati Situbondo Bersama Jajaran Forkompinda, Tinjau Pelipatan dan Penyortiran Surat Suara Pemilu 2024

Menurut Pelaksana di lokasi saat di konfirmasi mengatakan, memang tidak memakai penerangan, polis line tidak ada, pengaturan simulasi lalu lintas tidak menggunakan HT.

“Gak ada penerangan, gak ada polis line, HT ada cuma saya cari belum ketemu, jadi menggunakan HP,” ungkap Alek pelaksana Proyek, Rabu (26/2024).

Saat pekerja di mintai keterangan mengapa bigisting di stiek alias tidak penuh bigisting, dan mengapa menggunakan baja ringan sebagai bigisting, dan bigisting di pendam hingga 2 cm?. Jawaban pekerja sangat singkat, semua intruksi Bos.

Baca Juga :  Melalui Sosialisasi, KBKPH Panarukan Beserta Segenap KRPH Tutup Lahan Garapan Liar

“Intruksi Bos pak, kami hanya pekerja,” tuturnya salah satu pekerja

Siapa Bos nya, mengapa begitu berani?.

Hingga berita ini di tayangkan pihak Pengawas/Konsultan belum memberi keterangan, karena tidak ada di lokasi saat pekerjaan di lakukan.
(a.c)

Baca juga: Ketua DPC Grib Jaya Bogor, Serahkan SK Kepada Ketua PAC Caringin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *