
Bondowoso, Obor Rakyat – Masa jabatan Pejabat (Pj) Bupati Bambang Soekwanto akan berakhir pada 23 Juni 2024 setelah mengajukan pengunduran diri sebagai orang nomor satu di Bondowoso.
Dia mengundurkan diri sebagai Pj Bupati ingin mencalonkan sebagai bupati Bondowoso di Pilkada 2024.
Selama menunggu berakhir masa jabatannya, dirinya meninjau progres perbaikan jalan Desa di wilayah Kecamatan Sumber Wringin, Jambesari Darusholla, dan Maesan, Minggu (21/7/2024).
Proyek tersebut merupakan pekerjaan pembangunan infrastruktur jalan berupa pengaspalan (Hotmix) dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2024, melalui dinas BSBK Bondowoso.
Baca juga: Bondowoso Punya Aplikasi Si Refik, APH dan Masyarakat Bisa Pantau Penggunaan Anggaran
Tampak Pj Bupati Bambang Soekwanto didampingi langsung Plt kepala dinas BSBK, Ansori, pihak kontraktor pelaksana beserta jajaran.
Kemudian, Pj Bupati berharap kepada pihak rekanan untuk dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar, berkualitas dan tepat waktu sesuai dengan perencanaan pelaksanaan kegiatan.
“Harus sesuai waktu dan dengan kualitas yang baik, dan akuntabel. Semuanya sesuai dengan spek yang ada,” ujar Bambang sapaan lekatnya.
Bambang pun meminta agar tim pengawas bersama Dinas BSBK Bondowoso untuk mengawasi betul pelaksanaan pekerjaan proyek tersebut dengan harapan nantinya pembangunan jalan ini bisa dinikmati dengan baik oleh masyarakat dengan waktu yang lama.

“Tolong bisa diperhatikan agar jalan bisa digunakan lebih lama. Pak kadis BSBK semua di kontrol dengan baik agar berjalan pembangunannya dengan baik,” pintanya.
Jika jalan telah selesai dibangun, akan dapat mempermudah aktivitas masyarakat.
Seiring dengan perkembangan jalan yang beraspal di desa, masyarakat bisa merasakan manfaat yang signifikan, termasuk efisiensi transportasi, pengurangan biaya perjalanan, peningkatan kualitas hidup, dan peningkatan produktivitas ekonomi.
“Dengan jalan yang lebih baik, mobilitas penduduk desa meningkat secara signifikan, mendorong pertumbuhan ekonomi dan akses yang lebih baik ke pendidikan, layanan kesehatan, dan fasilitas umum lainnya,” katanya.
Pengaspalan jalan, lanjut Bambang, memiliki manfaat yang luas bagi masyarakat, baik secara ekonomi maupun sosial, meningkatkan mobilitas dengan jalan yang beraspal, masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan lebih cepat dan aman.
“Ini akan meningkatkan mobilitas penduduk desa dan memungkinkan mereka untuk mengakses berbagai tempat dengan lebih mudah,” terang orang nomor satu di Bondowoso itu.
Pengaspalan jalan di desa juga berkontribusi dalam meningkatkan keselamatan pengguna jalan.
“Jalan yang beraspal memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan jalan yang berlumpur atau rusak,” ungkapnya.
Dengan jalan yang beraspal, akses ke layanan dan fasilitas umum seperti pendidikan, kesehatan, dan perdagangan menjadi lebih mudah. Hal ini akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.
Di samping itu, juga meningkatan ekonomi lokal. Jalan yang beraspal memungkinkan masyarakat desa untuk mengangkut hasil produksi mereka ke pasar dengan lebih mudah.
“Ini akan meningkatkan akses pasar, meningkatkan pendapatan petani, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” cetusnya.
Tak hanya itu, tegas Bambang, pengaspalan jalan di desa juga dapat meningkatkan potensi sektor pariwisata.
“Dengan jalan yang lebih baik, wisatawan akan lebih tertarik untuk mengunjungi desa-desa, menjelajahi keindahan alam, dan mengenal kebudayaan lokal,” pungkasnya. (tim)
Baca juga: Eks Kadis BSBK Bondowoso Disangka Korupsi Rekonstruksi Jalan, Akankah Selesai Sampai di Sini?