Seorang Petani di Desa Gunosari Bondowoso Ngaku Dipersulit Untuk Dapat Jatah Pupuk Subsidi, Pak Pri: Itu Tidak Benar

Bondowoso, Obor Rakyat - Fauzi seorang petani di Desa Gunosari, Kecamatan Tlogosari, Kabupaten Bondowoso, mengaku dipersulit untuk mendapatkan jatah pupuk subsidi oleh pak Pri selaku pemilik kios pengecer.
Ilustrasi

Bondowoso, Obor Rakyat – Fauzi seorang petani di Desa Gunosari, Kecamatan Tlogosari, Kabupaten Bondowoso, mengaku dipersulit untuk mendapatkan jatah pupuk subsidi oleh pak Pri selaku pemilik kios pengecer.

“Saya bawa pengelola sawah (pekerja), dan sewa pic up, namun ditolak mentah-mentah dengan alasan sudah tutup,” tutur Fauzi.

Namun hal ini tidak dibenarkan oleh pak Pri (pemilik kios) desa setempat, apa yang disampaikan Fauzi.

Menurutnya, itu tidak benar, Fauzi datang ke kios miliknya sudah pukul 5.00 Wib. Artinya pekerja sudah pulang.

Baca juga: Petani di Desa Gunosari Bondowoso, Keluhkan Penebusan Pupuk Subsidi 

Semua data-data, baik kuota pupuk, maupun daftar penerima dibawa pulang oleh pekerja karena sudah ditutup.

“Saya sudah menyampaikan, ke saudara Fauzi di suruh kembali lagi besok pagi,” tutur pak Pri, Sabtu (3/8/2024).

Baca Juga :  Kapolri Pimpin Kenaikan Pangkat 16 Perwira Tinggi 

Saat ini tidak ada yang namanya mempersulit petani untuk mengambil jatah pupuk subsidi.

Sebab, lanjut pak Pri, pemerintah telah mempermudah petani dalam hal pengambilan pupuk bersubsidi.

“Petani bisa membeli pupuk subsidi dengan menggunakan KTP, selain kartu tani asal waktu yang tepat” katanya.

Ia menegaskan, bahwa pihaknya tidak pernah mempersulit petani untuk pengambilan pupuk di tingkat pengecer.

“Kalau kita mempersulit petani, sama saja kita mempersulit negara. Kenapa? Karena petani itu pasukan terdepan untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia,” tegas pak Pri.

Seraya menambahkan, ketahanan pangan itu identik dengan ketahanan negara. Kalau pangan kita bermasalah, berarti negara juga bermasalah.

Pangan adalah soal hidup matinya bangsa. Sehingga ketika terjadi krisis pangan, maka akan berdampak luas pada sektor-sektor yang lain.

Baca Juga :  Wabup Bondowoso Hadiri Pembukaan Pameran Bonsai di Polres

“Kalau krisis pangan, akan berdampak ke krisis politik dan bisa saja terjadi konflik sosial. Ini tak boleh terjadi,” pungkasnya. (tif)

Baca juga: Camat Curahdami Bondowoso, Lantik 65 Anggota BPD Periode 2024-2032

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *