Proyek Pembangunan Jembatan Mangaran-Pokaan Situbondo, Sebabkan Dinding Rumah dan Toko Milik Warga Retak

Situbondo, Obor Rakyat - Rumah dan toko milik warga disekitar proyek jembatan Mangaran-Pokaan, Kabupaten Situbondo, mengalami keretakan.
Lokasi proyek pembangunan jembatan Mangaran-Pokaan.

Situbondo, Obor Rakyat – Rumah dan toko milik warga disekitar proyek jembatan Mangaran-Pokaan, Kabupaten Situbondo, mengalami keretakan.

Keretakan itu sejak ada tiang pancang yang bekerja siang malam sejak satu minggu lalu.

Hal ini diungkapkan oleh salah satu warga yang terdampak proyek pembangunan jembatan ini yakni toko milik Ny Sri Norwati, di Desa Tanjung Kamal.

Menurutnya, dinding tokonya dan rumahnya dibangun mengalami retak. Retaknya dinding tersebut diduga akibat getaran paku bumi.

Baca juga: Belum Tuntas Dugaan Suap Dana PEN di Pemkab Situbondo, KPK Kembali Panggil Sejumlah Kontraktor Bondowoso 

“Saya tinggal dekat dengan proyek. Kalau malam suaranya mengganggu dan yang paling mengkhawatirkan adalah getaran pemasangan tiang pancang itu membuat dinding retak-retak,” tutur Ny Sri kepada wartawan di tokonya, Rabu (25/9/2024) lalu.

Situbondo, Obor Rakyat - Rumah dan toko milik warga disekitar proyek jembatan Mangaran-Pokaan, Kabupaten Situbondo, mengalami keretakan.
Ny Sri Norwati saat menunjukkan keretakan dinding rumah dan tokonya retak-retak.

Lebih lanjut dia mengatakan, sebenarnya saya sangat mendukung program pemerintah membangun jembatan ini. Tetapi bagaimana dengan nasib rumah dan toko saya apabila terus terusan terkena dampak pemasangan paku bumi.

Baca Juga :  Langka, Gas Elpiji Milon Tembus Rp 25 Ribu

“Retakan ini semakin bertambah lebar dan bisa jadi rusak mas,” kata Ny Sri sembari menunjukkan retakan-retakan dinding rumah dan tokonya.

Dengan demikian, Ny Sri berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo untuk bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

“Saya berharap kepada Pemkab Situbondo untuk menindaklanjuti keluhan saya ini,” tandasnya.

Hasil penelusuran wartawan Obor Rakyat, diketahui proyek ini dianggarkan Rp 1,414.861.600, sumber dananya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024, dibawah naungan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Permukiman (PUPP) Situbondo.

Sedangkan kontraktor pelaksa PT. Trentem Karya Sentosa. Dilokasi tampak ada 3 orang pekerja hanya membersihkan sisa tanah dari limbah galian. Kemudian, pelaksana dan konsultan pengawas (Supervisi) lapangan tidak ada di proyek tersebut.

Baca Juga :  KPK Usut Dugaan Kredit Fiktif Bank Jepara Artha

Sementara itu, Direktur PT. Trentem Karya Sentosa, sebut saja D, dihubungi melalui telepon selulernya, enggan meresponnya. Begitu pula, kepala Dinas PUPP Situbondo, Eko Priyonggo Jati saat diminta waktu guna konfirmasi terkait keluhan warga, justru memilih ngompet di dalam kantornya. (tim)

Baca juga: Dapat Proyek di Situbondo, KPK “Geledah” Sejumlah Kantor Rekanan Kontraktor Bondowoso

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *