
Aktivis Muda Bondowoso : Hal Ini Disinyalir Menyesatkan
Bondowoso, Obor Rakyat – Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, mengundang seluruh para Kepala Desa (Kades) se-Indonesia di sebuah acara bertajuk Gerakan Nasional Pangan Merah Putih Menuju Swasembada Pangan Berkelanjutan, Rabu (6/11/2024).
Dalam acara tersebut, Amran Sulaiman menegaskan, bahwa alokasi pupuk bersubsidi di Indonesia telah mendapat tambahan sebanyak 100 persen sejak bulan Januari 2024.
Kendati demikian, masih banyak kota yang belum mendapatkan realisasi dari penambahan itu. Pasalnya, Mathari selaku Kades Bukor, Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, mengaku yang selama ini tidak mengetahui adanya penambahan pupuk tersebut.
Sayudi salah satu aktivis Muda Bondowoso menganggap, bahwa Kades Bukor tersebut tidak berkoordinasi sebelumnya kepada Dinas terkait, hanya saja mencermati Data yang ada didesanya sendiri.
Baca juga: Negatif, Hasil Tes Urine Terhadap 60 Narapidana Dalam Razia Blok Hunian Lapas IIB Bondowoso
“Saya menyayangkan atas pernyataan tegas dari Kades Bukor itu, sudahkah dia menghimpun data terlebih dahulu?. Sudahkah dia berkoordinasi dengan Dinas Pertanian?,” terang Sayudi.
Jikalau Mentan itu percaya terhadap pernyataan Kades Bukor, bagaimana nasib Direktur PT Pupuk Indonesia berserta anak buahnya.
Menurutnya, pernyataan Kades Bukor tersebut disinyalir sarat akan kepentingan desanya sendiri dan diduga menyesatkan masyarakat pada umumnya.
“Yang seharusnya dilakukan oleh pak Kades itu, pertama berkoordinasi dengan pihak Dinas Pertanian Bondowoso sebelum berangkat menghadiri undangan acara tersebut. Kemudian Komunikasikan terlebih dahulu kepada DPRD setempat, kebetulan kan istrinya Anggota DPRD tho,” jelasnya.
Selain itu, Aktivis ini berharap ada tindak lanjut dari pihak-pihak terkait akan pernyataan Kades Bukor di depan Mentan RI.
“Saya berharap pula agar permasalahan Pupuk bersubsidi di Bondowoso ini segera teratasi dengan baik dan benar,” imbuhnya.
Sementara itu, Kades Bukor saat berhasil dikonfirmasi menyebutkan, bahwa pihaknya benar-benar tidak mengetahui jika di Bondowoso ada tambahan pupuk bersubsidi.
“Nah karena katanya ditambah 100 persen kok saya belum tahu, dan belum dengar itu,” kata singkatnya Mathari, Kamis (7/11/2024).
Berdasarkan data, ada tiga Surat Keputusan (SK) alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Bondowoso yakni SK pertama, SK perubahan dan SK realokasi tahun 2024.
Pada SK pertama, alokasi pupuk urea Urea sebanyak 19.654 ton dan NPK 11.028 ton. Kemudian di SK perubahan urea 33.591 ton dan NPK 23.568 ton. Sedangkan di SK realokasi, urea 34.500 ton dan NPK 23.568 ton.
Khusus di kecamatan Wringin, SK pertama urea sebanyak 1.107,69 ton dan NPK 708,18 ton. SK perubahan urea 1.893,15 ton dan NPK 1.513,45 ton. Sedangkan di SK realokasi, urea 1.988 ton dan NPK 1.263,45 ton. (mif)