Ada Kekuatan Politik yang Tidak Menginginkan Koalisi PKB – PPP Terjadi

Bondowoso, Obor Rakyat - Ditulis oleh Sekretaris DPC PPP Bondowoso, H. Barri Sahlawi Zain.
Ilustrasi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Bondowoso, Obor Rakyat – Ditulis oleh Sekretaris DPC PPP Bondowoso, H. Barri Sahlawi Zain.

KHR. Achmad Azaim Ibrahimy, Pengasuh Pesantren Salafiyah Syafi’iyah (P2S2) Sukorejo, Situbondo dari awal mewanti-wanti agar kontestasi musim lima tahunan, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ini tidak menjadi ajang perebutan kekuasaan murni.

Sekali lagi, tidak menjadi perebutan kekuasan murni. Melainkan menjadi ajang merajut kebersamaan atau kontestasi politik keumatan yang nuansanya teduh, ayem, damai dan jauh dari adu domba, saling serang, saling hujat, saling fitnah dan penuh ujaran kebencian lainnya.

Apa yang menjadi harapan dan keinginan beliau itu untuk Kabupaten Bondowoso sebenarnya tidak sulit andai saja dua partai politik berbasis kultur, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bersatu dan bisa duduk bersama. Tapi faktanya ada kekuatan-kekuatan politik lama yang tidak menghendaki hal itu terjadi. Naif sekali.

Baca juga: Pemdes Mengen Bondowoso Salurkan Bantuan Dalam Masa Tenang Pilkada, Bolehkah?

Sejujurnya, amanat konstituen PPP melalui rapat-rapat pengurus internal PPP memang menghendaki agar PPP mengusung calon bupati (Cabup) sendiri.

Baca Juga :  Pemkab Bondowoso Gelar Rakor TPID Tahun 2024

Akan tetapi sesuai saran Beliau, PPP kemudian beralih dan berkomitmen untuk menjadi bagian dari suksesnya tema rekonsiliasi yang digaungkan oleh PKB waktu itu dengan mencalonkan KH. Abdul Hamid Wahid menjadi calon bupati Bondowoso.

Permasalahan muncul dalam hal menentukan wakil bupati untuk mendampingi calon bupati yang sudah diusulkan oleh PKB. Beberapa nama yang diusulkan oleh PPP dalam perjalanannya tidak mendapatkan respon yang proporsional.

Sementara itu waktu terus berjalan dan persiapan pendaftaran dan penggalangan koalisi, dan lain-lain semakin mepet. Sampai pada akhirnya PPP kembali kepada keputusan awal mengusung calon bupati, dan melalui keputusan rapat Pengurus Harian bersama Majelis DPC Bondowoso memutuskan Drs. Bambang Soekwanto sebagai calon bupati Bondowoso.

Keputusan mengusung calon Bupati lagi-lagi menjadi opsi kedua dengan tetap mengajukan calon wakil bupati (Cawabup) mendampingi Ra Hamid sebagi opsi pertama.

Sekedar untuk diketahui, keputusan PPP tidak lepas dari saran dan arahan para masyaikh yang dari awal ikut mengikhtiarkan estafet kepemimpinan Bondowoso yang lebih baik.

Baca Juga :  Viral! Atap SDN 1 Jurang Sapi Ambrol, Disdik Bondowoso Akan Melakukan Pengecekan

Kalau ada yang menarasikan bahwa PPP berburu calon wakil bupati dan melampiaskan kekecewaan dengan mengusung calon bupati sendiri itu salah Besar. Yang benar hasrat partai mengusung calon bupati dienyahkan dan beralih menawarkan calon wakil bupati semata-mata karena ingin menyambut tema rekonsiliasi para masyaikh.

Salam damai, salam sehat.(*)

Baca juga: Majelis Ponpes Nurul Khulus Tlogosari, Dukung Pasangan Bambang-Gus Baqir di Pilbup Bondowoso 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *