Biar Hemat, Presiden Prabowo Perintahkan Menkeu Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas Pejabat 50 Persen 

Jakarta, Obor Rakyat - Presiden Prabowo Subianto, menyatakan telah memerintahkan Menteri Keuangan Republik Indonesia (Menkeu), Sri Mulyani untuk memangkas anggaran perjalanan dinas ke luar negeri bagi para pejabat sebesar 50 persen. 
Presiden Prabowo Subianto (tangkapan layar dari YouTube Sekretariat Presiden).

Jakarta, Obor Rakyat – Presiden Prabowo Subianto, menyatakan telah memerintahkan Menteri Keuangan Republik Indonesia (Menkeu), Sri Mulyani untuk memangkas anggaran perjalanan dinas ke luar negeri bagi para pejabat sebesar 50 persen.

Prabowo mengatakan, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk perjalanan ke luar negeri sebesar US$ 3 miliar.

“Hitungan kami, perjalanan luar negeri pejabat-pejabat US$ 3 miliar. Saya minta dikurangi 50 persen,” katanya saat berpidato di sidang tanwir dan resepsi milad ke-112 Muhamadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dipantau secara daring dari YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu (4/12/024).

Ia pun berujar, penghematan biaya perjalanan dinas ke luar negeri itu bisa menghemat pengeluaran negara mencapai Rp 15 triliun.

Baca juga: PR Polisi, Satu Ditangkap Catut Nama Bandar Kepemilikan 57 Butir Pil Koplo

Menurutnya, dengan begitu anggarannya bisa dialokasikan untuk membangun infrastruktur yang bermanfaat untuk masyarakat.

“Rp 15 triliun itu berapa bendungan, irigasi, sekolah dasar yang bisa kami perbaiki. Anak sekolah yang bisa kami kasih makan,” tegasnya.

Karena itu, Prabowo mewanti-wanti kepada anak buahnya di kabinet pemerintahan untuk ‘berpuasa’ selama lima tahun ke depan.

Dia juga mengimbau kepada pejabat daerah untuk bertindak efisien dalam mengelola anggarannya.

Kepala negara meminta agar kegiatan-kegiatan yang tidak bersifat kritis untuk kepentingan rakyat dikurangi. Belum efisiennya pemanfaatan anggaran, katanya, masih menjadi salah satu sumber kebocoran negara.

Prabowo memerintahkan agar pejabat di daerah tidak terlalu banyak menggelontorkan anggaran untuk seminar. Sebab, menurut dia tanpa pelaksanaan seminar semestinya pejabat daerah sudah mengetahui kesulitan yang dihadapi rakyat. (ac)

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Sukabumi, Polri Evakuasi Ibu dan Bayi dari Gang Sempit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *