
Jakarta, Obor Rakyat – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta Selatan dengan tegas menolak penyelenggaraan acara Djakarta Warehouse Project (DWP) yang akan digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada 13-15 Desember 2024 mendatang.
Acara musik bergenre Electronic Dance yang rutin diadakan setiap tahun ini, dinilai sebagai ajang yang berpotensi merusak moral generasi muda dan mengancam tatanan sosial masyarakat.
Menurut Ketua Umum HMI Cabang Jakarta Selatan, Agus Setiawan, kegiatan tersebut kerap kali disalahgunakan oleh sebagian pengunjung untuk melakukan aktivitas negatif, seperti konsumsi minuman keras, penyalahgunaan narkoba, hingga dugaan perilaku seks bebas.
“Kami melihat DWP bukan hanya sekadar ajang musik, tetapi menjadi pesta bebas yang merusak moral anak bangsa,” ujarnya, Selasa, (10/12/2024).
Baca juga: Jelang Operasi Lilin Semeru 2024, Ditlantas Polda Jatim Siapkan Sejumlah Skema Pengaman
HMI juga menyoroti temuan barang-barang terlarang seperti kondom, minuman keras, dan narkoba pada penyelenggaraan DWP tahun 2019.
Menurutnya, hal ini seharusnya menjadi peringatan bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk lebih peka dan tegas terhadap acara serupa.
“Pemerintah harus melihat dampak buruk dari acara ini dan segera mengambil langkah tegas untuk menghentikan penyelenggaraannya,” lanjutnya.
Sebagai kota yang sering mengusung slogan “Jakarta Beriman,” penyelenggaraan acara seperti DWP dinilai bertentangan dengan nilai-nilai moral dan keagamaan.
HMI Jakarta Selatan juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya umat Islam, untuk bersama-sama menolak kegiatan ini.
“Kami mengutuk keras acara ini. Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar, Indonesia seharusnya menjadi teladan bagi negara-negara lain dalam menjaga nilai moral, bukan malah membiarkan budaya luar yang merusak dengan mudah masuk ke negeri ini,” tegas Agus Setiawan.
Penolakan terhadap DWP juga diiringi dengan kekhawatiran akan rusaknya generasi muda akibat budaya pesta bebas yang tidak sesuai dengan norma-norma sosial masyarakat Indonesia. HMI berharap agar kegiatan tersebut dihentikan demi menjaga moralitas bangsa dan generasi penerus.
“Dengan sikap tegas ini, kami (HMI) Jakarta Selatan menegaskan akan terus mengawal isu tersebut dan mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi keagamaan, untuk bersatu menolak acara DWP demi menjaga tatanan sosial di Jakarta dan Indonesia pada umumnya,” pungkasnya. (ac)