Autopsi Kematian FP Warga Benowo Kelar, Kuasa Hukum: Dugaan Penganiayaan Semakin Terang

Surabaya, Obor Rakyat - Kasus meninggalnya inisial FP warga Benowo Krajan V/26, Surabaya, rupanya masih terus bergulir. Terkini secara resmi pelaporan tersebut sudah diterima dengan Tanda Bukti Laporan (TBL) NOMER:TBL/8/01/1/2025/SPKT POLSEK PAKAL/POLRESTABES/POLDA JAWA TIMUR.
Ket photo: Kelurga FP warga Benowo yang didampingi oleh Sulaiman, S.H., dan I Komang Aries Dharmawan, S.H., M.H selalu kuasa hukumnya.

Surabaya, Obor Rakyat – Kasus meninggalnya inisial FP warga Benowo Krajan V/26, Surabaya, rupanya masih terus bergulir. Terkini secara resmi pelaporan tersebut sudah diterima dengan Tanda Bukti Laporan (TBL) NOMER:TBL/8/01/1/2025/SPKT POLSEK PAKAL/POLRESTABES/POLDA JAWA TIMUR.

Tak hanya itu, hasil dari Autopsi yang telah masuk pada Tanggal 9 Desember 2024 lalu, kini telah kelar dan sudah dibacakan oleh pihak yang berwajib dengan dihadiri kuasa Hukum beserta perwakilan keluarga.

“Alhamdulillah, hasil Autopsi yang kita nanti, akhirnya sudah di meja penyidik, dan tadi sudah dibacakan dan didengar oleh keluarga klaim kami secara langsung,” ujar Didik Sulaiman saat dimintai keterangan Obor Rakyat, Sabtu (11/1/2025).

Lanjut kata Pengacara yang tergabung Peradi itu, bahwa pihaknya mengapresiasi atas kinerja Dokter yang menangani Autopsi Klainnya.

Baca juga: FKDT Kabupaten Situbondo Hering Bersama Komisi IV DPRD 

Menurut dia suatu bentuk responsif tak hanya itu, ia menjelaskan melalui kutipan yang dibacakan oleh Kanitreskrim Polsek Pakal, Polrestabes Surabaya.

“Bentuk responnya terimakasih dan kami apresiasi. Untuk hasil tadi dibacakan langsung oleh pak Bambang (Kanitreskrim red) ada dua luka memar dugaan terkena benda tumpul, dibagian perut serta pinggang bagian bawah, yang diduga penyebab kematian saudara FP. Jadi artinya dugaan ada penganiayaan kami benar, dan ini menjadi awal titik terang,” tegasnya.

Didik pun berharap nantinya dasar bukti hasil Autopsi yang ditangani di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara itu, sebagai petunjuk awal bagi Polisi untuk melakukan pengungkapan, dan berharap secara adil nantinya.

“Objektif, Transparasi serta berkeadilan, itu harapan kami selaku kuasa hukum. Kami yakin dan percaya Polsek Pakal berpegang teguh pada Program dari Kapolri yakni Presisi,” kata pria kelahiran 1976 itu.

Disinggung nama terlapor, ia belum berani mengatakan dan memilih untuk menghormati proses Polisi yang saat ini masih bekerja.

“Maaf untuk nama yang di laporkan kami tidak mengeluarkan statement, masih Lidik dan nantinya perkembangan pasti kita sampaikan,” tuturnya.

Perlu diketahui perkara ini bermula saat FP dengan beberapa rekannya akan melakukan dugaan percobaan pencurian pagar yang digunakan sebagai pembatas, namun aksinya gagal dan terburu kepergok.

Kejadian pada Minggu 08 Desember 2024 yang lalu, sempat menjadi geger warga sekitar. Pasalnya, jenazah ditemukan dalam kondisi terbujur kaku, dengan Sweater Hoodie Hitam, terlepas dan tertali dibagian perut, tak hayal banyak warga yang menduga FP dianiaya hingga meregang nyawa.

Kejanggalan itu, membuat ibu FP beserta keluarga memilih untuk menempuh jalur hukum dengan menunjuk pengacara Didik Sulaiman dan Mohamnad Arif Hidayatulloh.

Ia pun berharap dalang penyebab atas meninggalnya anak kedua dari tiga bersaudara itu bisa terungkap.

Beberapa sumber yang ditemui Obor Rakyat, tampak memilih bungkam, dan dari pantauan gang rumah yang hanya beberapa gelintir dan tidak padat penduduk itu masih berstatus hubungan keluarga. (nul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *