
Adi Suponco: Saya pastikan tidak terulang
Jember, Obor Rakyat – Sempat dikabarkan melalui jejaring Sosial, terkait tarikan dua kali lipat parkiran di Wisata Papuma, Jember, saat liburan Lebaran 2025. Kini, Adi Suponco selaku Asisten General Manager menggelar Doorstop kepada awak media, Senin (7/4/2025).
Adi sapaan lekatnya menuturkan, animo pengunjung saat momen liburan pastinya meludak, dan lahan parkiran yang ada di area Wisata pun, pastinya penuh. Untuk itu pihaknya memperdayakan warga sekitar.
“Penarikan tarif parkir tambahan di dalam area pantai hanya berlaku pada momen-momen tertentu, seperti libur panjang dan hari besar nasional,” ujarnya mengawali Wawancara dengan berbagai awak media.
Lanjut Adi, dikarenakan lonjakan pengunjung yang cukup signifikan sehingga pihaknya membutuhkan bantuan pihak ketiga dalam pengelolaan parkir yaitu pihak dari masyarakat sekitar.
Baca juga: Hore!, Petani Tembakau di Bondowoso Akan Dapat Bantuan Pupuk Gratis
“Tak ada tendensi lain, yakni untu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar Tanjung Papuma,” kata Adi.
Sebagai bentuk evaluasi, kami akan melakukan peninjauan ulang terhadap sistem manajemen parkir serta memperbarui seluruh informasi di lapangan agar lebih transparan dan tidak membingungkan pengunjung.
“Kami akan pastikan ke depan tidak ada lagi penarikan parkir yang membingungkan. Dalam beberapa minggu ke depan, sistem akan kami perjelas, dan koordinasi dengan pihak parkir serta masyarakat sekitar juga akan kami benahi,” tambahnya.
Tak hanya itu, Adi juga menyampaikan pesan kepada para wisatawan yang akan berkunjung kesana, menurutnya kedepan akan lebih baik lagi dalam penataan parkiran yang ada.
Sekedar diketahui, beberapa hari lalu, tepatnya 6 April 2025, sekitar pukul 17.40 WIB, seorang Akun memposting di jejaring sosial akan keluhan setelah berkunjung ke Wisata Pantai Papuma.
Dia mengeluh terhadap parkiran yang dinilai dobel dan membingungkan, postingan tersebut mendapat perhatian dari Warganet, selain itu, komentar komentar kritikan hal yang sama pun saling terlontar.
Mendapati kritikan melalui Warganet, pengelola akhirnya mengambil sikap untuk mengklarifikasi kebenaran kabar yang menimpa Pantai di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember itu. (nul)