Tokoh Masyarakat Situbondo, Jhi Lilur Sebut ‘Ketapathong’ Bagi Oknum Pelaku Korupsi

Situbondo, Obor Rakyat - Salah satu tokoh Masyarakat di Situbondo, HRM. Khalilur R. Abdullah Sahlawiy yang akrab disapa Jhi Lilur angkat bicara dengan nada keras menggunakan bahasa logat Madura, prihal koruptor yang kongkalikong.
topeng koruptor (ilustrasi)

Situbondo, Obor Rakyat – Salah satu tokoh Masyarakat di Situbondo, HRM. Khalilur R. Abdullah Sahlawiy yang akrab disapa Jhi Lilur angkat bicara dengan nada keras menggunakan bahasa logat Madura, prihal koruptor yang kongkalikong.

Menurut dia, koruptor yang kongkalikong, adalah “Ketaphatong Keyae Tamancok, Kotempa, Calatthong (Kiai Feses Kura-kura Pai).

“Keyae kodhuna dheddhi rujukan aghema. Keyae kodhuna dheddhi sanderenna Ummat soal Moral.
Keaye kodhuna dheddhi rujukannya Ummat soal Akhlaq. (Kiai seharusnya menjadi rujukan agama. Kiai seharusnya menjadi sandaran Ummat soal moral. Kiai seharusnya menjadi rujukan ummat soal Akhlak,” jelas Jhi Lilur, Rabu (21/5/2025).

Mon bede, lanjut Jhi Lilur, Keyae kongkalikong ben DPRD ngicok pessena APBD area bhenni Keyae, rowah oreng se majhubek nyamana Keyae (Kalau ada Kiai kongkalikong dengan DPRD mencuri uang APBD ini bukan Kiai, itu orang menjelekkan namanya Kiai);

Baca juga: KPK Sita Tanah-Apartemen Senilai Rp 9 Miliar, Terkait Kasus Dana Hibah Jatim TA 2021-2022

– Oknum Keyae Tamancok (Oknum Kiai Feses).
– Oknum Keyaei Kotempa (Oknum Kiai Kura-kura).
– Oknum Keyae Calatthong (Oknum Kiai Pai).

Baca Juga :  Mobil Keluar dari Mapolres Situbondo, Diduga di Gunakan Anggota KPK 

Keaye mara rea kodhuh segera e pidana. Keyae rea kodhuh segera e penjara.(Kiai seperti ini harus segera di pidana. Kiai seperti ini harus di penjara).

“Malle tak arorosak nyamana Keyae.
Malle tak dheddhi Tamancok ka Aghungnga nyama Keyae. (Biar tidak merusak namanya Kiai. Biar tidak menjadi Feses ke keagungan nama Kiai,” kata Jhi Lilur.

Para Anggota Dewan se Dana Pokir-ra e padheddhi porakan ben Keyae Tamancok Kotempa Calatthong kodhu segera e pidana ben e penjara.
otabe DPRD Situbondo Periode 2019 – 2024 e alokasi eghi ka angghuy a bangun Gedung Pondhuk (Para anggota Dewan yang dana Pokir yang dijadikan pembagian dengan Kiai Feses, Kura-kura, Pai harus di pidana atau di penjara. Atau DPRD Situbondo periode 2019-2024 di alokasikan untuk membangun pondok.

“Ternyata tadek bangunanna (Ternyata tidak ada bangunan). Ternyata ghun coma e pangecat bangunan lajhu (Ternyata cuma pengecatan bangunan lama). Anggaranna Miliaran (Anggarannya Miliaran),” ungkap Jhi Lilur.

Baca Juga :  Guna Mendapatkan Pemahaman Tentang Industri Tembakau, Pj Bupati Bondowoso Kunker ke Gudang CV Trisno Adi 

Anggaran APBD Situbondo Miliaran, eparo antara beberapa anggota DPRD Situbondo ben Keyae Tamancok Kotempa Calatthong (Anggaran APBD Situbondo Miliaran, dibagikan antara beberapa anggota DPRD Situbondo dan Kiai Feses Kura-kura Pai).

“Kodhu e pidana e KPK. Kodhu e penjara (Harus di pidana. Harus di penjara),” pungkas Jhi Lilur.

Penulis: EkoEditor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *