Polemik! Pengurus Koperasi Merah Putih di Kelurahan Nangkaan Bondowoso “Sistem” Penunjukan

Bondowoso, Obor Rakyat - Pemerintah Kelurahan Nangkaan, Kecamatan Bondowoso, Kabupaten Bondowoso, setelah melakukan rapat pertemuan dengan RT RW, dan juga sebagian masyarakat, dalam rangka untuk pembentukan Koperasi Merah Putih beberapa hari yang lalu, kini menjadi polemik berkepanjangan.
Plt Lurah Nangkaan, Mega saat diwawancarai Obor Rakyat. (Fot Syayudi).

Plt Lurah : Kita ada perintah dari pimpinan yang harus kita patuhi

Bondowoso, Obor Rakyat – Pemerintah Kelurahan Nangkaan, Kecamatan Bondowoso, Kabupaten Bondowoso, setelah melakukan rapat pertemuan dengan RT RW, dan juga sebagian masyarakat, dalam rangka untuk pembentukan Koperasi Merah Putih beberapa hari yang lalu, kini menjadi polemik berkepanjangan.

Pasalnya, pengurus koperasi Merah Putih tersebut, ditunjuk langsung oleh Lurah.

Hal ini diungkapkan oleh warga setempat yang namanya enggan dipublikasikan.

Menurutnya, Ibu Plt Lurah sudah mengantongi nama-nama pengurusnya.

“Langsung membacakan nama-nama itu di ruang rapat,” ungkapnya.

Baca Juga :  Aktivis Muda Minta Inspektorat Bondowoso Untuk Melakukan Audit TKD se-kabupaten, Ini Alasannya

“Kalau memakai sistem tunjuk begini, apa gunanya mengundang warga,” imbuhnya bernada kecewa.

Untuk keseimbangan dalam pemberitaan media Obor Rakyat, Plt Lurah Nangkaan, Mega ketika dikonfirmasi menjelaskan, bahwa karena efesiensi anggaran dan mempercepat dalam waktu sekian hari sudah harus ada penunjukan.

“Untuk pembentukan pun kita tidak semerta merta menggunakan cara sendiri. Kita ada perintah dari pimpinan yang harus kita patuhi, sedangkan koperasi ini kan dari anggota oleh anggota,” ujarnya, Senin (2/6/2025).

Sedangkan yang kita undang itu sudah sesuai dengan permintaan dan instruksi Presiden.

“Mungkin saya tidak perlu ungkapkan ke bapak ya. Biar nanti saya akan kumpulkan lagi RT, dan RW,” jelasnya.

Perlu diketahui, lanjut Mega, untuk kepengurusan satu tahun bisa berubah kenapa kita mempercepat itu juga kaitannya dengan efisiensi anggaran.

“Jadi untuk mengundang semua kayaknya tak mungkin,” kata Mega.

Kami sampaikan, pengurus itu tidak ada gaji pak. Ini yang menjadi pemikiran kami. Siapa yang mau?.

“Tiba-tiba kerja dengan bekerja keras, dan harus ada modal awal, itu tidak semua orang pak,” pungkasnya. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *