
Wujud Sinergi Lintas Agama dan Layanan Humanis Polri
Banyuwangi, Obor Rakyat – Menyambut Hari Bhayangkara ke-79, Polresta Banyuwangi menunjukkan komitmennya dalam merawat kedekatan sosial dan memperluas jangkauan pelayanan publik melalui penyelenggaraan Bakti Kesehatan Polri secara gratis.
Kegiatan ini berlangsung di Wihara Dhamma Kerti, Dusun Rejoagung, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, dengan sasaran ratusan warga lintas latar belakang, Kamis (5/6/2025).
Diselenggarakan oleh Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Sidokkes) Polresta Banyuwangi, bekerja sama dengan RS Bhayangkara Bondowoso dan Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI). Kegiatan ini menyatukan aspek kesehatan, kemanusiaan, dan kerukunan antarumat beragama dalam satu momentum sosial yang inklusif dan progresif.
Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol. Rama Samtama Putra menegaskan, bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata pendekatan humanis Polri kepada masyarakat, bukan semata dalam konteks penegakan hukum, tetapi juga dalam aspek promotif dan preventif di bidang kesehatan masyarakat.
“Momentum Hari Bhayangkara bukan hanya perayaan institusional, tetapi refleksi atas peran Polri dalam kehidupan publik. Melalui kegiatan seperti ini, kami memperkuat simpul sosial, terutama di wilayah yang majemuk seperti Banyuwangi,” ujar Kombes Rama.
Kegiatan ini menargetkan 800 hingga 1.000 peserta dari berbagai kalangan, dengan alur layanan yang sistematis, mulai dari pendaftaran, pemeriksaan antropometrik (tinggi badan, berat badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, konsultasi dengan dokter umum, hingga pemeriksaan laboratorium dasar dan pemberian obat sesuai hasil diagnosis.
Kasi Dokkes Polresta Banyuwangi, Penata Nur Prasetyo, menjelaskan bahwa proses pelayanan dirancang efisien namun tetap mengedepankan pendekatan profesional dan edukatif.
“Kami ingin masyarakat tak hanya mendapat layanan kesehatan, tetapi juga pemahaman preventif terkait gaya hidup dan pengendalian penyakit sejak dini,” katanya.
Selain aspek medis, kegiatan ini mencerminkan kerja kolaboratif lintas sektoral dan lintas iman. Sinergi antara institusi keamanan, rumah sakit, dan organisasi mahasiswa Buddhis memperkuat narasi bahwa kemajuan sosial hanya bisa dicapai melalui kolaborasi dan empati lintas batas identitas.
Masyarakat tampak antusias dan mengapresiasi langsung kehadiran Polri di ruang sosial mereka. Banyak di antaranya menyampaikan bahwa layanan semacam ini tidak hanya menyentuh kebutuhan dasar, tetapi juga mempererat kepercayaan terhadap institusi negara.
Kehadiran Polri dalam Dimensi Sosial-Kesehatan ini menjadi cermin dari transformasi wajah Polri sebagai institusi yang responsif, inklusif, dan berorientasi pada pembangunan manusia seutuhnya. Di tengah tantangan sosial yang kompleks, pendekatan berbasis empati dan keberpihakan pada masyarakat adalah fondasi penting dalam membangun negara yang adil dan sehat. (*)