Viral Video Penjualan Daging Kurban di Bekasi, Warga Dikenai Rp15 Ribu per Kantong, DPRD Kecam Keras

Bekasi, Obor Rakyat - Sebuah video yang menunjukkan warga menebus daging kurban seharga Rp15 ribu per kantong viral di media sosial (Medos), dan memicu kecaman luas dari masyarakat. 
video yang viral di medsos warga ngaku nebus daging kurban Rp15 ribu per kantong.

Bekasi, Obor Rakyat – Sebuah video yang menunjukkan warga menebus daging kurban seharga Rp15 ribu per kantong viral di media sosial (Medos), dan memicu kecaman luas dari masyarakat.

Peristiwa ini diketahui terjadi di Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, saat momen Idul Adha 1446 H.

Dalam video berdurasi singkat tersebut, tampak seorang warga memperlihatkan kantong plastik berisi daging kurban sambil menjelaskan, bahwa daging tersebut ditebus dengan sistem kupon.

“Nebus satu kantongnya Rp15 ribu,” ujar seorang warga dalam video yang diunggah pada Jumat (6/6/2025), kemarin.

Hasil penelusuran awak media mengungkapkan, bahwa praktik penjualan daging kurban ini diduga dilakukan oleh oknum pengurus organisasi masyarakat (ormas) berinisial T.

Seorang warga yang enggan disebutkan namanya menyatakan, kupon-kupon tersebut mayoritas dibeli oleh para pemulung di wilayah sekitar.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Apresiasi Panen Raya Jagung, Inisiatif Polri Dorong Kedaulatan Pangan

“Iya, dia salah satu pengurus ormas di Kelurahan Cikiwul dan warga yang menebus itu mayoritas pemulung,” ungkapnya.

Menanggapi kejadian tersebut, H. Anton, Anggota Komisi II DPRD Kota Bekasi, menyampaikan kecaman keras terhadap praktik yang dinilai menyimpang dari esensi kurban dalam Islam.

“Ini ormas yang mengatasnamakan pemulung. Saya mengutuk keras kejadian ini dan tidak dibenarkan,” tegasnya, Minggu (8/6/2025).

H. Anton menekankan, bahwa daging kurban seharusnya dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang berhak menerimanya, terutama kelompok rentan seperti pemulung di kawasan Bantargebang.

“Seyogyanya daging kurban dibagikan kepada orang-orang yang berhak, tidak diperjualbelikan. Ini sudah menyalahi nilai-nilai kurban,” ujarnya.

Politisi dari DPRD Kota Bekasi itu juga mengimbau para pengusaha, pejabat, dan donatur untuk lebih berhati-hati dalam menyalurkan bantuan kurban.

Ia berharap kejadian serupa tidak terulang dan meminta semua pihak untuk mengawasi distribusi daging kurban dengan ketat.

“Saya tidak ingin ada oknum-oknum yang membuat kegaduhan, apalagi dari ormas. Donatur harus lebih teliti agar bantuan tidak disalahgunakan,” tandasnya.

Untuk diketahui, insiden ini menjadi peringatan penting akan pentingnya transparansi dan pengawasan dalam proses distribusi daging kurban. Masyarakat pun diimbau untuk melaporkan jika menemukan praktik serupa di wilayahnya agar nilai-nilai ibadah Idul Adha tetap terjaga dengan baik. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *