Viral! Bupati Sumba Barat Daya Cekcok Soal Tunjangan Guru, Disiarkan Langsung di Facebook

Bupati Sumba Barat Daya (SBD), Ratu Wulla, terlibat adu mulut dengan seorang pegawai Dinas Pendidikan viral di media sosial.

Jakarta, Obor Rakyat – Sebuah video yang memperlihatkan Bupati Sumba Barat Daya (SBD), Ratu Wulla, terlibat adu mulut dengan seorang pegawai Dinas Pendidikan viral di media sosial. Insiden yang terjadi pada Selasa (1/7/2025) itu disiarkan secara langsung melalui akun Facebook resmi milik sang bupati.

Dalam tayangan tersebut, Ratu Wulla tampak geram terhadap seorang staf yang diketahui bernama Cathy. Perselisihan bermula saat Ratu mempertanyakan lambannya proses pencairan tunjangan guru, padahal sebelumnya telah disepakati dalam pertemuan bersama kepala sekolah bahwa pencairan dapat dilakukan setelah absensi ditandatangani kepala sekolah.

“Kamu minta lengkap dengan data absen itu waktu kan, kenapa tidak kamu proses?” tanya Ratu dalam video tersebut.

Cathy menjelaskan bahwa keterlambatan disebabkan oleh persoalan teknis dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang dikendalikan langsung oleh Kementerian Pendidikan. Menurutnya, validasi Dapodik berubah setiap hari dan banyak guru yang datanya bermasalah sejak lama.

Ketegangan memuncak ketika Bupati menanyakan tunjangan seorang guru yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa. Cathy menyebut bahwa guru tersebut tidak aktif mengajar sehingga pencairan menunggu surat pernyataan resmi.

“Selama sebagai Plt Kepala Desa, dia tidak berdiri di depan kelas untuk melayani siswa,” ungkap Cathy.

Baca Juga :  Harga BBM Non Subsidi Naik per 1 Juli 2025, Indonesia Masih Lebih Murah dari Singapura dan Filipina

Ratu yang terlihat emosi, berdiri dan mendekati Cathy sambil memegangi bahu dan tangan sang pegawai. Suasana semakin panas hingga beberapa pegawai lain mendekat untuk melerai. Cathy pun menolak melanjutkan pembicaraan.

“Maaf tidak seperti ini ibu perlakukan saya. Ibu berlaku tidak adil dengan guru-guru,” ujarnya.

Kepada media, Ratu Wulla menjelaskan bahwa inspeksi mendadak itu dilakukan usai menghadiri Apel Hari Bhayangkara ke-79.

Ia mengaku menerima banyak keluhan dari para guru terkait tunjangan yang belum cair sejak tahun 2024, bahkan ada guru yang sudah pensiun tapi belum menerima haknya.

“Dalam tiga bulan kepemimpinan saya, ini bagian dari pembenahan birokrasi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan SBD,” tegas Ratu.

Ia juga menyinggung bahwa kisruh tunjangan ini pernah memicu aksi penikaman terhadap seorang staf dinas oleh operator Dapodik.

Ia pun menegaskan pentingnya penyelesaian segera untuk menghindari kasus serupa terulang.

“Di Dinas Pendidikan, salah satu staf pernah ditikam oleh operator Dapodik karena masalah yang ruwet ini. Ini bukan kejadian sekali, tapi berkali-kali,” pungkas Ratu. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *