
Banyuwangi, Obor Rakyat – Dalam upaya memberikan dukungan psikologis pasca tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, sejumlah Polisi Wanita (Polwan) dari Polresta Banyuwangi Polda Jatim turun langsung ke Posko Ketapang. Mereka fokus memberikan layanan trauma healing kepada para korban selamat, khususnya perempuan dan anak-anak, yang masih mengalami syok dan tekanan emosional pasca insiden.
Tragedi tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya tidak hanya meninggalkan luka fisik, namun juga trauma psikologis mendalam bagi para korban selamat. Di tengah suasana duka dan ketidakpastian, kehadiran Polwan dengan pendekatan humanis menjadi titik terang yang menguatkan para penyintas.
Melalui program trauma healing, Polwan Polresta Banyuwangi mendampingi para korban dengan empati. Mereka tidak hanya hadir secara fisik, tapi juga menjadi pendengar yang baik, memberi semangat, dan membantu korban untuk perlahan bangkit dari trauma yang mereka alami.
Brigadir Putri Anita, salah satu Polwan yang terlibat langsung di lapangan, menegaskan bahwa pendampingan ini akan dilakukan secara berkelanjutan hingga korban pulih sepenuhnya.
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, menyatakan belasungkawa atas korban jiwa dalam insiden ini dan memastikan seluruh jajarannya siap membantu proses evakuasi, pencarian, hingga pemulihan korban.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, mengapresiasi sinergi seluruh pihak mulai dari TNI, Basarnas, BPBD, relawan, hingga masyarakat pesisir.
Ia juga menekankan bahwa kehadiran Polwan merupakan bentuk nyata dukungan emosional dan komunikasi empatik bagi para korban dan keluarga. (*)