Surabaya, Obor Rakyat – SMK 1 Ibrahimy Sukorejo terus menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi profesional di bidang kehutanan. Sebagai satu-satunya sekolah menengah kejuruan di Situbondo yang memiliki jurusan kehutanan sejak berdiri pada tahun 2016, lembaga pendidikan di bawah naungan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo ini kini melangkah lebih maju melalui kerja sama strategis dengan Perum Perhutani Divisi Regional (Divre) Jawa Timur.
Pada Kamis, 3 Juli 2025, jajaran pimpinan SMK 1 Ibrahimy yang dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah, Umar Hasan, M.Pd.I, didampingi Wakil Kepala Bidang Kurikulum Ahmad Sidfiq, S.Pd.I, Kepala Bidang Hubungan Industri Fajris Shodikin, S.Kom, serta Kepala Program Keahlian Kehutanan H. Edy Suryadi, S.H., melakukan audiensi resmi dengan manajemen Perhutani Divre Jatim di Surabaya.
Kehadiran rombongan SMK 1 tersebut disambut hangat oleh Kepala Perum Perhutani Divre Jatim, Wawan Triwibowo, bersama Administratur KPH Bondowoso Misbakhul Munir, Kasi Hubungan Industrial Agung Tartiarto, dan Kasi Legal Hadi Prabowo.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas berbagai upaya kolaboratif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, terutama terkait penyusunan kurikulum, dukungan tenaga pengajar dari Perhutani, hingga rencana penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua belah pihak.
“Insyaallah saya juga akan meluangkan waktu khusus untuk memberikan materi secara langsung kepada para siswa-siswi SMK 1 Ibrahimy. Ini bentuk komitmen kami untuk mendukung pendidikan vokasi kehutanan di Jawa Timur,” ujar Wawan Triwibowo.
Sementara itu, Kepala SMK 1 Ibrahimy, Umar Hasan, menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dan dukungan penuh dari Perhutani.
“Kami sangat berterima kasih kepada Kadivre dan seluruh jajaran Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur. Ini adalah langkah besar bagi SMK 1 Ibrahimy untuk terus berkembang dan mencetak lulusan yang siap menjadi garda terdepan pelestarian hutan,” ungkapnya.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi model sinergi antara dunia pendidikan vokasi dengan sektor industri kehutanan, guna menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja terampil sekaligus mendukung keberlanjutan ekosistem hutan di Indonesia. (*)