Tanggul Jebol, Empat RW di Kampung Makasar Jakarta Timur Terendam Banjir hingga 1 Meter

Jakarta, Obor Rakyat – Banjir setinggi 80 cm hingga 1 meter merendam kawasan padat penduduk di Kelurahan Kampung Makasar, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, usai tanggul kali jebol pada Senin (7/7/2025).
banjir setinggi 80 cm hingga 1 meter merendam kawasan kampung Makasar, Jakarta Timur.

Jakarta, Obor Rakyat – Banjir setinggi 80 cm hingga 1 meter merendam kawasan padat penduduk di Kelurahan Kampung Makasar, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, usai tanggul kali jebol pada Senin (7/7/2025).

Bencana ini menyebabkan warga di empat Rukun Warga (RW) terdampak terpaksa mengungsi untuk menghindari genangan air yang makin meluas.

Empat RW yang terdampak yakni RW 04, RW 05, RW 06, dan RW 07. Genangan air merendam puluhan rumah warga sejak pagi hingga sore hari, memaksa sebagian besar warga meninggalkan kediamannya.

“Kami sudah memberikan imbauan kepada warga untuk segera mengungsi. Cuaca sore ini mulai mendung, jadi kami khawatir air akan kembali naik,” ujar Sekretaris Kelurahan Makasar, Aprilia, saat ikut dalam proses evakuasi menggunakan perahu karet bersama petugas gabungan TNI, Polri, dan Tim SAR.

Aprilia menjelaskan, sejumlah warga memilih bertahan di rumah, khususnya yang memiliki bangunan dua lantai. Mereka naik ke lantai atas karena khawatir barang berharga akan hilang jika rumah ditinggalkan dalam kondisi kosong.

“Biasanya yang punya rumah dua lantai mengungsi ke lantai atas. Tapi kami terus beri imbauan agar semua tetap waspada,” tambahnya.

Baca Juga :  17 Perwira Tinggi Polri Naik Pangkat, KJP Winarto Sandang Bintang Tiga

Sementara itu, Tiga Pilar Kecamatan Makasar, yang terdiri dari unsur pemerintah, TNI, dan Polri, dikerahkan untuk membantu evakuasi warga agar tidak terjebak di dalam rumah. Petugas terlihat menyisir area permukiman dengan perahu karet, membantu warga lanjut usia dan anak-anak keluar dari lokasi banjir.

Salah satu warga RW 04, Edi, terpaksa menerjang banjir demi mengantar anggota keluarganya ke puskesmas. Motor yang dikendarainya mogok karena kemasukan air.

“Mesin motor saya mati, jadi saya dorong sampai ke jalan utama. Tapi saya harus tetap ke puskesmas karena istri saya sakit,” kata Edi.

Hingga Senin sore, proses evakuasi masih berlangsung. Pemerintah setempat telah menyiapkan tempat pengungsian sementara di gedung sekolah dan fasilitas umum yang tidak terdampak banjir. Bantuan logistik dan medis juga mulai disalurkan. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *