
Bondowoso, Obor Rakyat — Komisi III DPRD Bondowoso memfasilitasi hearing bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Bondowoso, Senin (14/7/2025).
Agenda tersebut digelar untuk menyamakan persepsi terkait pengembangan cabang olahraga (cabor) di Bondowoso yang dinilai masih terkendala anggaran.
Dalam forum tersebut, sejumlah perwakilan atlet dan pengurus cabor menyampaikan aspirasi terkait minimnya alokasi anggaran olahraga tahun 2025 yang hanya sekitar Rp900 juta. Nominal tersebut dinilai belum cukup mendukung berbagai kegiatan olahraga, termasuk persiapan menghadapi event kejuaraan tingkat provinsi seperti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur.
Kepala Disparbudpora Bondowoso, Mulyadi, mengatakan bahwa hearing ini bertujuan menguatkan komitmen bersama untuk memajukan olahraga di Bumi Ki Ronggo.
“Pada intinya kita ingin bersama-sama meningkatkan kualitas olahraga di Bondowoso, baik di Porprov maupun event lainnya. Semua pihak dalam forum ini telah sepakat memberikan saran dan masukan tanpa mencari kambing hitam,” ujar Mulyadi usai hearing.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat akan digelar Musyawarah Daerah (Musda) untuk pemilihan pengurus KONI Bondowoso yang baru. Nantinya, seluruh cabor akan dilibatkan dalam susunan kepengurusan tersebut.
“Keberadaan KONI sangat penting karena semua perencanaan, penganggaran, hingga pembukuan cabor ada di bawah koordinasi KONI. Semua itu diajukan ke eksekutif melalui Disparbudpora dan kemudian masuk dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA),” terangnya.
Terkait reward atau penghargaan bagi atlet berprestasi yang hingga kini belum direalisasikan, Mulyadi memastikan prosesnya sedang berjalan. Pihaknya saat ini tengah melakukan verifikasi data atlet penerima reward, mulai dari nama, bidang cabor, hingga nomor rekening.
“Surat resmi atlet berprestasi baru kami terima dari KONI pada Jumat, 9 Juli kemarin. Jadi perlu waktu untuk memverifikasi semua data, karena reward ini akan ditransfer langsung ke rekening masing-masing atlet,” jelasnya.
Mulyadi juga menegaskan, anggaran reward tersebut berasal dari inisiatif Bupati dan tidak menggunakan dana KONI tahun anggaran 2025.
“Reward atlet itu murni dari anggaran kabupaten, bukan dari anggaran KONI yang Rp900 jutaan itu,” tandasnya.
Dengan adanya hearing ini, diharapkan ke depan pengelolaan olahraga di Bondowoso semakin tertata dan seluruh cabang olahraga mendapatkan dukungan yang proporsional sesuai kebutuhan pembinaan dan prestasi. (*)