Bondowoso, Obor Rakyat – Penyaluran bantuan pangan berupa beras dari pemerintah pusat melalui Perum Bulog ke Desa Gunosari, Kecamatan Tlogosari, Kabupaten Bondowoso, menuai sorotan publik. Hal ini terjadi akibat ketidaklengkapan data penerima bantuan yang diterima oleh Pemerintah Desa Gunosari.
Dari total 1.398 warga penerima manfaat, sekitar 250 nama tidak dilengkapi informasi alamat seperti RT dan RW, yang seharusnya menjadi acuan utama dalam proses distribusi bantuan. Masing-masing warga penerima tercatat menerima 20 kilogram beras dalam program ketahanan pangan nasional ini.
Menanggapi permasalahan tersebut, Kepala Desa Gunosari, Dian Nasrullah, langsung turun tangan melakukan validasi dan verifikasi ulang data penerima dengan menggandeng Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil).
“Kami buka data by name by address, bekerja sama dengan pihak Dispendukcapil. Alhamdulillah, semua data bisa kami temukan dan lengkapi,” ujar Dian saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (29/7/2025).
Ia mencontohkan salah satu nama yang tercantum hanya tertulis “NINA” tanpa alamat lengkap. Setelah dilakukan penelusuran, diketahui bahwa penerima tersebut tinggal di RT 18 RW 03.
Kades Dian menyebut, kekeliruan data tersebut menjadi perhatian serius Pemerintah Desa agar bantuan benar-benar tepat sasaran dan tidak menimbulkan polemik di masyarakat.
“Kalau dibiarkan begitu saja, bisa menjadi bumerang bagi kami. Jadi, ini memang harus segera diselesaikan,” tegasnya.
Meski sempat terkendala masalah teknis, Dian memastikan bahwa seluruh bantuan telah tersalurkan sesuai dengan data penerima yang telah diverifikasi. Penyaluran ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan nasional dan menjadi tahap akhir distribusi untuk bulan Juli 2025, menurut catatan Perum Bulog sebagai distributor resmi.
Sebagai informasi, Desa Gunosari merupakan wilayah dengan jumlah penduduk lebih dari 7.000 jiwa, terletak di kawasan pegunungan yang memiliki tantangan tersendiri dalam urusan distribusi logistik, termasuk bantuan pangan. (*)