
Bondowoso, Obor Rakyat – Mantan Penjabat (Pj) Bupati dan Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Bambang Soekwanto, angkat bicara menanggapi pernyataan tiga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bondowoso, yakni Achmad Dhafir, Ady Kriesna, dan Samsul Hadi, terkait polemik anggaran Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) yang tidak terserap serta soal audit PDAM. Tanggapan itu ia sampaikan melalui akun TikTok @lee.mark77.
Melalui video yang diunggah di akun TikTok tersebut, Bambang Soekwanto menyampaikan klarifikasi terkait tudingan yang menyebut pemerintah sebelumnya menolak anggaran dari pusat untuk Disparbudpora pada 2022/2023.
“Itu salah kalau dikatakan Kabupaten Bondowoso menolak anggaran. Keliru banget. Dan tidak etis menyebut pemerintahan sebelumnya bodoh. Saya yakin Mas Ady Kriesna tidak akan mengatakan itu,” ujar Bambang dalam videonya, Minggu (3/8/2025).
Menurut Bambang, anggaran tersebut sebenarnya sudah turun, namun ada faktor teknis yang menyebabkan tidak bisa dilaksanakan saat itu. Ia juga menyayangkan pernyataan dari Ady Kriesna dan Dhafir yang menurutnya tidak sepenuhnya berdasarkan fakta.
“Coba disimak LHP dari BPK. Apakah anggaran itu masuk ke APBD atau tidak, dan kenapa tidak bisa dilaksanakan. Jangan hanya sekadar statement, masyarakat jadi bingung,” tegasnya.
Bambang menambahkan, terkait proyek jalan dari Gardu Atak ke Sukorejo yang disebut tidak mendapat izin dari Perhutani, bukan kewenangan Disparbudpora untuk mengerjakannya.
“Itu jalan provinsi. Dan yang melaksanakan justru Balai Besar Kementerian PUPR, bukan Disparbudpora. Saya heran kok Pak Dhafir tidak paham ini,” sambungnya.
Lebih lanjut, Bambang juga menanggapi soal pernyataan Dhafir terkait audit PDAM yang disebut belum pernah dilakukan.
Ia membantah keras dan menjelaskan bahwa PDAM Bondowoso telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik dan hasilnya diperiksa oleh BPK.
“PDAM itu sudah diaudit. Kalau tidak, tentu menjadi temuan BPK. Silakan dicek di LKPJ bupati tahun-tahun sebelumnya,” jelas Bambang.
Menurutnya kinerja PDAM justru membaik sejak dipimpin oleh Direktur Birawa. Jika sebelumnya PDAM merugi, kini lembaga tersebut mencatat keuntungan.
“Saya hanya meneruskan kebijakan Kyai Salwa. Dan Alhamdulillah, sejak dipegang Birawa, PDAM jadi untung. Ada datanya di audit publik dan LKPJ,” ucapnya.
Saya sendiri heran, ini Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kemana?, tidak bela Kyai Salwa. Mana Pak Samsul Hadi yang biasanya sambil tertawa dan berteriak.
“Kok kayak jadi macan ompong menghadapi gitu. Mana suaranya Pak Samsul Hadi,” sebutnya.
Sebagai penutup, Bambang berharap para politisi Bondowoso bisa menyampaikan informasi yang benar dan tidak menyudutkan pemerintahan sebelumnya tanpa data yang jelas.
“Saya bukan siapa-siapa. Tapi ini demi meluruskan. Jangan sampai masyarakat menerima informasi yang menyesatkan,” pungkasnya. (*)