
Jakarta, Obor Rakyat — Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 pada 17 Agustus 2025, publik dihebohkan dengan fenomena pengibaran bendera bajak laut “Jolly Roger” dari anime dan manga One Piece oleh sejumlah warga. Aksi ini memicu kontroversi, termasuk reaksi tajam dari kalangan elite politik.
Wakil Ketua Fraksi Golkar di MPR RI, Firman Soebagyo, mengecam keras tindakan tersebut. Menurutnya, pengibaran bendera berlambang tengkorak itu bukan sekadar bentuk ekspresi, melainkan bagian dari provokasi yang bisa mengarah pada tindakan makar.
“Jelas ini adalah bagian dari provokasi yang bisa merugikan bangsa dan negara. Ini enggak boleh. Bahkan mungkin bisa dikategorikan sebagai bagian dari makar. Harus ditindak tegas,” ujar Firman seperti dikutip dari CNN Indonesia, Minggu (3/8/2025).
Namun, pandangan berbeda disampaikan oleh Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto. Saat melakukan kunjungan kerja di Mataram, NTB, Bima menyebut pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kebebasan berekspresi dalam negara demokrasi.
“Menurut saya, dalam negara demokrasi ekspresi itu wajar selama tidak bertentangan dengan konstitusi. Selama bukan simbol organisasi atau ideologi yang dilarang, itu sah-sah saja,” kata Bima Arya.
Ia bahkan membandingkan pengibaran bendera bajak laut ini dengan kebiasaan masyarakat mengibarkan bendera organisasi seperti Pramuka, PMI, atau cabang olahraga tertentu.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menilai polemik ini tidak perlu dibesar-besarkan. Ia mengingatkan agar publik tidak membenturkan simbol fiksi seperti bendera bajak laut One Piece dengan simbol kenegaraan seperti Merah Putih.
“Jangan sampai muncul narasi bahwa penggemar One Piece sedang melakukan tindakan makar. Ini hanya bagian dari budaya pop yang sudah lama hidup di tengah generasi muda kita,” jelas Dasco, yang juga menjabat Ketua Harian DPP Partai Gerindra.
Dalam konteks budaya pop, simbol bendera bajak laut One Piece memang bukan hal asing bagi generasi muda. Bahkan, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka sempat menunjukkan ketertarikannya pada anime tersebut saat menghadiri debat keempat Pilpres 2024. Ia tampak mengenakan pin bergambar bendera Bajak Laut Topi Jerami (Mugiwara) di dada kiri. (*)
Di media sosial, khususnya platform X (dulu Twitter), banyak warganet menyatakan bahwa aksi pengibaran bendera One Piece merupakan bentuk sindiran dan kritik simbolik terhadap pemerintah. Beberapa menyebutnya sebagai “ekspresi kreativitas Nakama” sebutan bagi penggemar serial One Piece.