Puluhan Jurnalis di Bondowoso Gelar Aksi Solidaritas, Kutuk Kekerasan terhadap Wartawan di Situbondo

Bondowoso, Obor Rakyat – Puluhan jurnalis dari berbagai media di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, menggelar aksi solidaritas sebagai bentuk protes keras terhadap dugaan kekerasan dan intimidasi yang menimpa wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, Humaidi.
Puluhan jurnalis di Bondowoso saat gelar aksi solidaritas dan mengetuk kekerasan terhadap wartawan di Situbondo.

Bondowoso, Obor Rakyat – Puluhan jurnalis dari berbagai media di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, menggelar aksi solidaritas sebagai bentuk protes keras terhadap dugaan kekerasan dan intimidasi yang menimpa wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, Humaidi.

Aksi ini digelar di Monumen Gerbong Maut, Alun-Alun Ki Bagus Asra, Bondowoso, Senin (4/8/2025), dan diinisiasi oleh Forum Solidaritas Jurnalis Bondowoso (FSJB).

Para jurnalis mengenakan pakaian serba hitam dengan pita hitam di lengan sebagai simbol duka atas kondisi kebebasan pers di Indonesia yang dinilai semakin tergerus. Mereka juga membentangkan berbagai poster, di antaranya bertuliskan “Stop Kekerasan Terhadap Jurnalis”, “Jurnalis Bukan Musuh”, serta sindiran terhadap Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo, “Ultraman Gak Emosian”.

Koordinator aksi, Ilham Wahyudi, menegaskan bahwa kekerasan terhadap jurnalis merupakan pelanggaran serius terhadap kebebasan pers yang dijamin oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

“Kami mengutuk keras segala bentuk kekerasan dan intimidasi terhadap jurnalis. Apa yang dialami rekan kami di Situbondo bukan hanya pelecehan terhadap individu, tapi juga terhadap profesi dan nilai-nilai demokrasi,” ujar Ilham dalam orasinya.

Ilham juga mendesak aparat penegak hukum di Situbondo untuk mengusut tuntas kasus tersebut serta memberikan perlindungan maksimal kepada para jurnalis di lapangan.

Baca Juga :  Musorkab KONI Bondowoso 2025: Momentum Kebangkitan Olahraga Menuju Prestasi Regional dan Nasional

“Pers itu pilar keempat demokrasi. Jika jurnalis dibungkam dengan cara-cara intimidatif, maka kita sedang mundur ke era kegelapan informasi,” tegasnya.

Menurut Ilham, insiden kekerasan ini turut memperburuk kondisi kebebasan pers di Indonesia. Berdasarkan data, Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) Indonesia menurun dari 71 persen pada 2023 menjadi 69 persen di tahun 2024.

Wartawan Alami Kekerasan saat Meliput Aksi LSM

Sebagaimana diketahui, Humaidi, wartawan Jawa Pos Radar, mengalami dugaan kekerasan fisik oleh orang tak dikenal saat meliput aksi unjuk rasa sejumlah LSM di Kabupaten Situbondo pada Kamis (31/7/2025) lalu. Akibat kejadian tersebut, Humaidi mengalami luka dan harus menjalani perawatan medis.

Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Situbondo dan masih dalam proses penanganan oleh pihak kepolisian.

Aksi solidaritas para jurnalis di Bondowoso ini menjadi pengingat pentingnya menjamin keselamatan jurnalis dalam menjalankan tugasnya, sekaligus mendorong perbaikan iklim kebebasan pers di Indonesia. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *