
Bondowoso, Obor Rakyat – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso resmi meluncurkan program unggulan ASTANI (Asuransi Petani) yang bertujuan melindungi petani dari kerugian akibat gagal panen.
Program ini diinisiasi Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid dan diresmikan melalui kegiatan soft launching yang digelar di Klinik Pertanian BPP Besuk, Desa Sumbersuko, Kecamatan Klabang, Selasa (12/8/2025).
Acara tersebut dirangkaikan dengan kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM Pertanian yang dihadiri Wakil Bupati Bondowoso, As’ad Yahya Syafi’i, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP), para penyuluh pertanian, dan perwakilan kelompok tani dari berbagai kecamatan.
Kepala DPKP Bondowoso, Hendri Widitono, menjelaskan bahwa ASTANI merupakan program asuransi gagal panen yang menjadi bagian dari visi-misi Bupati. Tahun ini, Pemkab mengalokasikan anggaran untuk cakupan sekitar 120 hektare atau senilai Rp20 juta.
“Prioritasnya untuk petani di wilayah rawan bencana seperti Wonosari dan Tenggarang yang sering terdampak serangan penyakit tanaman. Untuk sementara, program ini difokuskan pada tanaman padi,” ujar Hendry.
Mekanisme pendaftaran dilakukan melalui penyuluh pertanian, yang kemudian menginput data petani ke aplikasi khusus.
“Setiap petani akan mendapatkan manfaat perlindungan senilai hampir Rp120 ribu per hektare per musim tanam,” tambahnya.
Pemkab Bondowoso berharap program ASTANI dapat membantu petani lebih siap menghadapi risiko gagal panen, menjaga stabilitas pendapatan, dan memperkuat ketahanan pangan daerah. (*)