
Bondowoso, Obor Rakyat – Aksi tak biasa dilakukan seorang dokter Aparatur Sipil Negara (ASN) di Bondowoso, Jawa Timur. dr. Yusdeny Lanasakti, dokter spesialis penyakit dalam di RSUD H. Koesnadi, mengibarkan bendera bajak laut One Piece di pagar rumahnya sebagai bentuk protes terhadap kondisi negara.
Meski demikian, dr. Yusdeny memastikan bendera merah putih tetap berkibar di posisi lebih tinggi sebagai simbol utama negara.
“Pemasangan bendera One Piece adalah bentuk protes yang sah dan tidak melanggar aturan karena bendera merah putih tetap dikibarkan,” ujarnya, Rabu (13/8/2025).
Simbol Perlawanan dan Kritik Kebijakan
Menurut dr. Yusdeny, pemilihan bendera One Piece bukan tanpa alasan. Ia mengaku terinspirasi dari semangat perjuangan dan perlawanan karakter-karakter di dalam cerita tersebut.
“Ini wujud kekecewaan saya terhadap berbagai kebijakan, termasuk pajak yang memberatkan rakyat,” tegasnya.
Aksi itu sontak viral di media sosial, memicu perdebatan warganet terkait batas kebebasan berpendapat bagi ASN. Sebagian mendukung sebagai bentuk kritik kreatif, sementara yang lain menilai tindakan tersebut tidak pantas dilakukan oleh pegawai negeri.
TNI Turun Klarifikasi
Viralnya pemasangan bendera One Piece ini juga menarik perhatian aparat. Dua anggota TNI mendatangi kediaman dr. Yusdeny untuk melakukan klarifikasi.
“Mereka hanya memastikan maksud pemasangan bendera ini, bukan untuk pemeriksaan kesehatan,” jelasnya sambil tersenyum.
Tuntutan Warga Soal Sanksi
Sejumlah warga Bondowoso mempertanyakan sikap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso terhadap aksi dokter ASN tersebut.
“dr. Yusdeny seorang ASN memberikan contoh seperti itu, apa Bupati Abdul Hamid Wahid tidak akan memberikan sanksi kepadanya?” kata seorang warga, Kamis (14/8/2925).
Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemkab Bondowoso belum memberikan pernyataan resmi terkait kemungkinan sanksi atau langkah yang akan diambil. (*)