Bondowoso, Obor Rakyat – Rencana investasi peternakan ayam petelur di Desa Sumber Pandan, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso, menuai sorotan publik. Pasalnya, kandang ayam tersebut berdiri di kawasan yang disebut sebagai cagar budaya dan berdekatan dengan salah satu penginapan, Hotel Asri.
Menurut informasi yang dihimpun, meski Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso tidak mempersulit masuknya investor, seharusnya ada kajian lapangan terlebih dahulu sebelum izin diberikan. Apalagi, lokasi usaha yang dipilih berada di kawasan cagar budaya yang memiliki aturan perlindungan khusus.
“Kalau investor ingin mendirikan kandang ayam petelur di kawasan tersebut, seharusnya ada kajian dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur. Jangan sampai asal diberi izin,” ujar seorang sumber terpercaya, Jumat (22/8/2025).
Selain kajian BPCB, pendirian usaha sejenis wajib memenuhi sejumlah perizinan, mulai dari izin alih fungsi lahan, pertimbangan teknis, izin mendirikan bangunan (IMB), hingga izin lingkungan. Setiap usaha yang berpotensi berdampak pada lingkungan juga harus dilengkapi dokumen AMDAL atau UKL/UPL sebagai prasyarat memperoleh izin usaha.
“Pertanyaannya, apakah semua izin tersebut sudah terpenuhi?” tambahnya.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari Pemkab Bondowoso terkait izin pendirian kandang ayam petelur di kawasan Desa Sumber Pandan. Polemik ini pun masih menjadi sorotan masyarakat yang khawatir terhadap kelestarian kawasan cagar budaya sekaligus dampak lingkungan di sekitarnya. (*)