
Banyuwangi, Obor Rakyat – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Sebanyak 280 bibit kelapa ditanam di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) seluas 2,2 hektar di Kelurahan Pakis, Banyuwangi, Kamis (21/8/2025).
Penanaman bibit kelapa dilakukan secara simbolis oleh Kepala Lapas Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa, bersama jajaran pejabat struktural. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Kantor Imigrasi Kelas III TPI Banyuwangi, Muhammad Ervan Lesmana.
Kalapas Banyuwangi mengungkapkan, kegiatan ini merupakan wujud nyata dukungan terhadap 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, serta sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia.
“Ini langkah konkret kami. Selain menghijaukan lahan, hasil dari tanaman ini nantinya akan dimanfaatkan untuk mendukung ketahanan pangan,” ujar Wayan.
Ia menambahkan, penyediaan bibit kelapa merupakan hasil sinergi antara Lapas dan Kantor Imigrasi Banyuwangi. Dari total 280 bibit, Lapas menyediakan 80 bibit dan Kantor Imigrasi menyumbang 200 bibit.
Menariknya, proses perawatan dan pemeliharaan bibit kelapa ini akan melibatkan warga binaan yang menjalani asimilasi di SAE Pakis. Dengan begitu, kegiatan ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga menjadi bagian dari program pembinaan dan pemberdayaan narapidana.
“Kami berharap, keterampilan yang mereka peroleh dalam merawat tanaman kelapa bisa menjadi bekal saat bebas nanti,” jelas Wayan.
Penanaman bibit kelapa di Banyuwangi bukanlah kegiatan tunggal. Aksi serupa juga dilaksanakan serentak di seluruh Lapas dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) di Indonesia.
“Gerakan ini menegaskan bahwa peran Pemasyarakatan bukan hanya membina narapidana, tetapi juga berkontribusi aktif dalam pembangunan dan ketahanan pangan nasional,” tegas Wayan.
Dengan adanya program ini, Lapas Banyuwangi diharapkan mampu menjadi contoh implementasi pembinaan warga binaan sekaligus penguatan sektor pangan berbasis kemandirian. (*)