Polda Jatim dan Bulog Gelar Operasi Pasar, Beras Murah SPHP Dijual Rp11.000 per Kg

Surabaya, Obor Rakyat – Guna menekan lonjakan harga beras di pasaran, Satgas Pangan Ditreskrimsus Polda Jawa Timur bersama Bulog dan instansi terkait menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di sejumlah titik di Surabaya. Operasi ini dilakukan menyusul hasil pengecekan yang menunjukkan harga beras masih tergolong tinggi, baik di pasar tradisional maupun toko modern.
tim gabungan yang terdiri dari Polda Jatim, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Dinas Pertanian Jatim, dan Bulog Kanwil Jatim melakukan inspeksi langsung ke beberapa titik, seperti Pasar DTC Wonokromo, serta toko modern Papaya dan Indogrosir di Surabaya.

Surabaya, Obor Rakyat – Guna menekan lonjakan harga beras di pasaran, Satgas Pangan Ditreskrimsus Polda Jawa Timur bersama Bulog dan instansi terkait menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di sejumlah titik di Surabaya. Operasi ini dilakukan menyusul hasil pengecekan yang menunjukkan harga beras masih tergolong tinggi, baik di pasar tradisional maupun toko modern.

Pada Selasa (26/8/2025), tim gabungan yang terdiri dari Polda Jatim, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Dinas Pertanian Jatim, dan Bulog Kanwil Jatim melakukan inspeksi langsung ke beberapa titik, seperti Pasar DTC Wonokromo, serta toko modern Papaya dan Indogrosir di Surabaya.

Harga Beras Masih Tinggi, SPHP Jadi Solusi

Wadirreskrimsus Polda Jatim, AKBP Lintar Mahardhono, menjelaskan bahwa dari hasil pengecekan lapangan, harga beras premium saat ini masih berada di kisaran Rp16.000 – Rp17.000 per kilogram. Untuk menstabilkan harga, pihaknya bersama Bulog langsung menyalurkan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) kepada masyarakat.

“Hari ini kita laksanakan penjualan beras SPHP dengan harga murah. Operasi ini akan rutin dilakukan minimal dua minggu ke depan,” ungkap AKBP Lintar pada Rabu (27/8/2025).

Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 2 ton beras SPHP disalurkan kepada masyarakat. Beras tersebut dijual dengan harga Rp11.000 per kilogram atau Rp55.000 per kemasan 5 kg, jauh di bawah harga pasar.

Baca Juga :  Eks Hakim Terpidana Korupsi, Itong Isnaeni Hidayat, Diangkat Jadi ASN oleh Mahkamah Agung

Antrean Panjang Warga DTC Wonokromo

Pantauan di Pasar DTC Wonokromo, warga terlihat antusias mengantre untuk mendapatkan beras murah. Salah satu warga, Trisilowati (59), mengaku sangat terbantu dengan program ini.

“Alhamdulillah sangat meringankan belanja rumah tangga. Harga beras sekarang mahal sekali, jadi program ini sangat kami rasakan manfaatnya,” ujarnya.

Trisilowati yang merupakan pensiunan PNS menambahkan, selisih harga beras SPHP dengan beras di toko bisa mencapai Rp20.000 per sak, yang menurutnya cukup signifikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Bulog Targetkan Penyaluran 173 Ribu Ton Beras

Sementara itu, Wakil Pimpinan Wilayah Bulog Jatim, Sugeng Hardono, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi dengan Polda Jatim. Ia menegaskan bahwa hingga 25 Agustus 2025, sebanyak 4.500 ton beras SPHP telah disalurkan melalui Gerakan Pangan Murah di berbagai wilayah Jawa Timur.

“Target kami hingga akhir Desember 2025 adalah menyalurkan 173 ribu ton beras SPHP. Selain GPM, kami juga memperluas distribusi ke kios-kios pasar agar akses masyarakat semakin mudah,” ujar Sugeng.

Posko Satgas Pangan Dibuka, Warga Bisa Lapor Harga Tak Wajar

Sebagai bentuk pengawasan distribusi dan harga bahan pokok, Satgas Pangan Polda Jatim juga membuka Posko Pengaduan di Gedung Ditreskrimsus Polda Jatim lantai 2. Masyarakat bisa melaporkan indikasi kecurangan atau ketidakwajaran harga melalui Hotline 0819-5971-9597.

Langkah ini diharapkan mampu mengendalikan gejolak harga beras dan memastikan stok tetap tersedia secara merata di wilayah Jawa Timur. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *