
Bondowoso, Obor Rakyat – Ratusan mahasiswa dan elemen masyarakat yang tergabung dalam Bondowoso Bersatu menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di depan Gedung DPRD Kabupaten Bondowoso, Minggu (31/8/2025).
Aksi ini merupakan bentuk solidaritas atas tragedi 28 Agustus 2025 yang menewaskan seorang pengemudi ojek online (ojol).
Dalam aksi tersebut, massa menyuarakan sejumlah tuntutan, termasuk penolakan terhadap kenaikan tunjangan anggota DPR dan desakan kepada DPR RI agar segera mengesahkan Undang-Undang Perampasan Aset. Demonstran juga menuntut keadilan bagi korban ojol yang meninggal dunia akibat insiden yang masih menjadi sorotan publik tersebut.
Suasana sempat memanas ketika massa membakar ban di depan gedung DPRD sebagai simbol protes. Aksi dorong-dorongan pun tak terhindarkan ketika massa berupaya menerobos masuk ke dalam gedung, namun berhasil dihalau oleh barikade aparat kepolisian.
Setelah dilakukan negosiasi, perwakilan massa akhirnya menyampaikan aspirasi mereka di depan pintu utama gedung DPRD.
Ketua DPRD Bondowoso Ahmad Dhafir bersama sejumlah anggota dewan dari Fraksi PKB, Golkar, PDI Perjuangan, Gerindra, PPP, dan Demokrat turun langsung menemui massa.
Salah satu orator aksi, Ikrom, menyampaikan kritik tajam terhadap rencana kenaikan tunjangan DPR yang dinilai tidak berpihak pada kondisi masyarakat.
“Tidak pantas anggota DPR yang hanya kerjanya begitu, tunjangannya baik. Sepakat,” teriak Ikrom disambut sorakan massa.
Dalam audiensi terbuka tersebut, massa mendesak agar Ketua DPRD Bondowoso turut menyampaikan langsung aspirasi penolakan kenaikan tunjangan serta desakan pengesahan UU Perampasan Aset ke DPR RI di Jakarta.
Menanggapi tuntutan itu, Ketua DPRD Bondowoso Ahmad Dhafir menyatakan kesiapannya.
“Undang-undang itu yang mengesahkan adalah DPR pusat. Kalau DPRD kabupaten hanya mengesahkan Perda. Tapi kalau memang harus disampaikan ke DPR RI, saya siap berangkat ke Jakarta menyampaikan aspirasi sahabat-sahabat dan rekan-rekan,” tegas Ahmad Dhafir di hadapan massa aksi.
Aksi demonstrasi ini berjalan dengan tertib hingga sore hari dan menjadi perhatian luas masyarakat Bondowoso. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari DPR RI terkait tuntutan yang disampaikan. (*)