
Jember, Obor Rakyat – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember resmi merealisasikan penyaluran honorarium Guru Ngaji 2025, Rabu (10/9/2025) yang berlangsung di Balai Desa Yosorati, Kecamatan Sumberbaru.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata dari komitmen Bupati Jember, Muhammad Fawait, dalam mengapresiasi para pendidik agama yang selama ini membimbing generasi muda di pelosok desa.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Jember, Nurul Hafid Yasin, menyampaikan bahwa jumlah penerima honorarium tahun ini mencetak rekor tertinggi sepanjang program ini diluncurkan.
“Tahun ini kuotanya mencapai kurang lebih 22 ribu penerima. Ini yang terbanyak, karena pada tahun 2024 hanya sekitar 19 ribu,” ungkap Hafid saat diwawancarai di lokasi penyaluran.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, penyaluran honorarium tahun ini dilakukan langsung di balai desa masing-masing, sehingga para Guru Ngaji tidak perlu lagi mengantri panjang di bank atau menempuh perjalanan jauh ke pusat penyaluran.
“Guru Ngaji adalah sosok mulia. Tidak pantas dibiarkan mengantri keleleran di bank. Maka kami salurkan langsung di desa untuk lebih menghormati mereka,” tegas Hafid.
Pada tahap pertama, penyaluran telah mencakup 23 kecamatan dengan total 15.175 penerima, yang terdiri dari:
– 14.718 Guru Ngaji agama Islam
– 266 Modin
– 191 Guru Kitab Suci (non-Islam)
Sementara itu, delapan kecamatan lainnya saat ini masih dalam proses finalisasi data.
Tak hanya berhenti pada honorarium, Pemkab Jember juga memberikan perlindungan sosial kepada seluruh Guru Ngaji melalui program BPJS Ketenagakerjaan. Iuran BPJS ini sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah daerah, mencakup risiko kerja maupun kejadian di luar aktivitas mengaji.
“Misalnya mereka berdagang di pasar lalu mengalami kecelakaan, itu tetap ditanggung BPJS. Ini bentuk perlindungan menyeluruh,” jelas Hafid.
Program ini disambut antusias oleh para Guru Ngaji. Salah satunya adalah Ali, warga Desa Yosorati yang telah mengajar sejak tahun 2009. Ia mengaku sangat tersentuh dengan perhatian dari Pemkab Jember.
“Dulu kami sering antri lama untuk menerima honor. Sekarang alhamdulillah lebih mudah. Tidak hanya honor, kami juga dapat BPJS, bahkan ada rencana beasiswa untuk anak-anak kami. Saya sangat bangga dan terharu,” ucapnya.
Program honorarium Guru Ngaji merupakan bagian dari program prioritas Bupati Muhammad Fawait, yang fokus pada peningkatan kesejahteraan sosial dan keagamaan. Dengan total kuota mencapai 22 ribu penerima dan penyaluran yang lebih manusiawi, Pemkab Jember menunjukkan langkah maju dalam memberikan penghargaan kepada para tokoh agama lokal. (*)
Penulis : Maria Agustina
Editor : Redaksi