Penampilan Sanggar Tari Paswangi Warnai Pembukaan Banyuwangi Tempo Doeloe 2025

Banyuwangi, Obor Rakyat – Event budaya Banyuwangi Tempo Doeloe 2025 resmi dibuka oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) pada Selasa (23/9/2025).
penampilan dari Sanggar Tari Paswangi.

Banyuwangi, Obor Rakyat – Event budaya Banyuwangi Tempo Doeloe 2025 resmi dibuka oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) pada Selasa (23/9/2025).

Salah satu sorotan utama dalam pembukaan acara ini adalah penampilan memukau dari Sanggar Tari Paswangi, yang seluruh anggotanya merupakan warga binaan Lapas Kelas IIA Banyuwangi.

Tarian bertajuk “Kinasih Sutra”, yang merupakan karya orisinal sanggar, sukses menarik perhatian para tamu undangan. Tarian ini mengangkat kisah tentang kekuatan cinta dan pengorbanan tanpa batas dari seorang istri kepada suaminya, dibawakan dengan penuh penghayatan dan ekspresi emosional yang mendalam.

“Tarian yang mereka tampilkan benar-benar luar biasa dan menyentuh. Ini membuktikan bahwa seni dan kreativitas tetap bisa tumbuh meski dalam keterbatasan,” ujar Taufik Rohman, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi.

Dukungan Pemkab Banyuwangi untuk Pembinaan Warga Binaan

Baca Juga :  Jember Peringati World Cleanup Day Indonesia 2025 di Ambulu, Libatkan Ribuan Peserta dan 55 Komunitas Peduli Lingkungan

Kepala Lapas Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa, mengapresiasi kesempatan yang diberikan kepada warga binaan untuk tampil di panggung bergengsi dalam event budaya daerah. Menurutnya, partisipasi ini merupakan bentuk nyata sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga pemasyarakatan dalam mendukung pembinaan karakter dan kreativitas warga binaan.

“Penampilan ini menunjukkan bahwa kreativitas tidak mati meski berada dalam tembok pembatas. Ini jadi motivasi besar untuk mereka terus berkarya dan mempersiapkan diri kembali ke masyarakat,” ungkap Wayan.

Ia juga menegaskan bahwa Lapas Banyuwangi terus mendorong berbagai program pembinaan berbasis seni dan budaya sebagai bagian dari proses rehabilitasi sosial.

Disbudpar Banyuwangi memberikan apresiasi atas inovasi yang dilakukan oleh pihak Lapas dalam membina warganya melalui seni pertunjukan.

“Sanggar Tari Paswangi memberikan warna baru dalam dunia kesenian di Banyuwangi. Ini membuktikan bahwa seni adalah media efektif untuk membangun karakter dan mempercepat proses reintegrasi sosial,” tambah Taufik.

Banyuwangi Tempo Doeloe Tampilkan Kekayaan Budaya Lokal

Event Banyuwangi Tempo Doeloe 2025 akan berlangsung selama tiga hari ke depan, menampilkan ragam budaya tradisional, pertunjukan seni, hingga pasar tempo dulu yang membawa nuansa nostalgia masa lampau Banyuwangi.

Keikutsertaan Sanggar Tari Paswangi menjadi highlight yang kuat secara emosional dan simbolik, menyampaikan pesan tentang harapan, perubahan, dan kekuatan seni dalam proses pemulihan individu. (*)

 

Penulis : Kasiyanto
Editor : Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *