PTPN IV Tegaskan Kebun Teh Sidamanik dan Bah Butong Tak Akan Dikonversi Jadi Sawit

Simalungun, Obor Rakyat – PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) Regional II memastikan bahwa kebun teh legendaris Sidamanik dan Bah Butong di Kabupaten Simalungun tidak akan diubah menjadi kebun kelapa sawit. Penegasan ini sekaligus membantah isu yang beredar terkait rencana konversi tanaman teh ke kelapa sawit di kawasan tersebut.
Kebun teh di Kabupaten Simalungun. (Fot Ist)

Simalungun, Obor Rakyat – PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) Regional II memastikan bahwa kebun teh legendaris Sidamanik dan Bah Butong di Kabupaten Simalungun tidak akan diubah menjadi kebun kelapa sawit. Penegasan ini sekaligus membantah isu yang beredar terkait rencana konversi tanaman teh ke kelapa sawit di kawasan tersebut.

“Perlu kami tegaskan bahwa tidak ada rencana mengubah total kebun teh Sidamanik maupun Bah Butong menjadi kebun sawit,” ujar Muhammad Ridho Nasution, Kepala Bagian Sekretariat dan Hukum PTPN IV Regional II dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/10/2025).

Ridho menjelaskan bahwa langkah yang dilakukan perusahaan hanyalah optimalisasi lahan tidur atau lahan yang tidak produktif selama puluhan tahun. Langkah ini dilakukan demi mencegah potensi kerugian bagi perusahaan dan negara.

Kebun Teh Sidamanik dan Bah Butong Masih Jadi Unit Strategis

PTPN IV Regional II menyatakan tetap berkomitmen mempertahankan kebun teh sebagai unit bisnis strategis. Ridho juga menyampaikan apresiasi terhadap pernyataan Bupati Simalungun yang menyebut kebun teh sebagai bagian dari jati diri daerah, warisan sejarah, dan sumber penghidupan masyarakat.

Baca Juga :  Menteri Kehutanan dan ATR/BPN Diminta Turun Tangan Selesaikan Konflik Tapal Batas PT TPL dan Masyarakat Adat di Simalungun

“Sebagai bagian dari Subholding PalmCo dan BUMN yang juga mengelola komoditas teh, kami sepenuhnya mendukung pelestarian dan pengembangan kebun teh,” jelas Ridho.

Optimalisasi lahan tidur dilakukan dengan menanam kelapa sawit hanya di areal yang selama ini tidak digunakan. Menurut Ridho, hal ini didasarkan pada kajian internal menyeluruh serta pertimbangan efisiensi biaya produksi.

“Kami juga tetap memegang teguh seluruh ketentuan hukum yang berlaku, termasuk rekomendasi dari BPKP,” tambahnya.

Teh Butong Raih Penghargaan Nasional, Tembus Pasar Premium

Komitmen PTPN IV terhadap sektor teh dibuktikan dengan berbagai pencapaian dalam dua tahun terakhir. Produk Teh Butong meraih penghargaan bergengsi dalam National Tea Competition (NTC) 2025 yang digelar di Yogyakarta pada 22 Mei lalu.

Tak hanya itu, Pabrik Teh Tobasari yang berada di bawah PTPN IV Regional II juga dinobatkan sebagai salah satu pabrik teh terbaik nasional.

Sepanjang 2024, PTPN IV Regional II juga menerima penghargaan sebagai Turn Around Terbaik untuk kategori unit usaha non-core, salah satunya berkat keberhasilan Kebun Teh Bah Butong mencatatkan laba positif untuk pertama kalinya dalam 25 tahun terakhir, hingga Mei 2025.

Kini, produk-produk teh seperti Teh Butong dan Teh Tobasari telah masuk ke segmen pasar premium dan menjadi sajian eksklusif di hotel-hotel berbintang, seperti Hotel Sinabung Hills di Kabupaten Karo.

Kelestarian Lingkungan dan Kesejahteraan Warga Tetap Jadi Prioritas

Dalam proses optimalisasi lahan, PTPN IV juga memastikan pelaksanaan program yang berpihak pada lingkungan dan masyarakat. Beberapa program konservasi telah dilakukan, termasuk pengendalian banjir, pembangunan embung, pendalaman parit lebih dari 3 kilometer, serta konservasi tanah.

“Upaya ini bukan hanya memberikan nilai tambah ekonomi, tetapi juga membuka lapangan kerja dan menjaga kelestarian ekosistem Sidamanik,” tegas Ridho.

PTPN IV Regional II berharap pertumbuhan bisnis dapat berjalan seimbang dengan pelestarian alam dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. (*)

 

Penulis : S Hadi Purba
Editor : Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *