
Bondowoso, Obor Rakyat – Kritik tajam dari Ijen Cendekia Nusantara (ICN) terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso, khususnya terkait pelaksanaan Perubahan APBD 2025, mendapat tanggapan langsung dari Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Fathur Rozi.
ICN sebelumnya menyoroti bahwa sejumlah program daerah dinilai belum menyentuh kebutuhan riil masyarakat dan masih terkesan administratif semata.
Menanggapi hal itu, Sekda menegaskan bahwa Pemkab tidak anti kritik dan justru menjadikan masukan sebagai bahan introspeksi.
“Ya boleh, saya justru berharap dinilai seperti apa. Tapi pada prinsipnya, kami ini berkhidmat kepada masyarakat,” ujar Fathur Rozi saat ditemui pada Senin (6/10/2025).
Pemerintah Komitmen pada Aturan
Lebih lanjut, Rozi menyatakan bahwa percepatan program bukan satu-satunya tujuan. Pemerintah daerah tetap mengedepankan kepatuhan terhadap regulasi agar tidak menabrak aturan dalam implementasi program.
“Jangan sampai karena ingin cepat tapi melanggar aturan. Itu tentu jadi masukan bagi kami untuk berbenah,” tegasnya.
Ia mengakui bahwa kritik dari lembaga independen seperti ICN merupakan cermin bagi pemerintah untuk memperbaiki tata kelola dan pelayanan publik.
“Kalau ada masukan, justru itu jadi pelecut. Berarti ada sisi yang harus dievaluasi, mana yang mungkin terlambat, dan itu langsung kami perbaiki,” tambahnya.
Dukung Peran Masyarakat Sipil
Fathur Rozi juga menilai keberadaan masyarakat sipil dan lembaga pemantau independen seperti ICN sebagai elemen penting dalam mendorong transparansi dan akuntabilitas pemerintahan.
“Kritik itu sehat. Tapi mari kita sama-sama jaga semangatnya agar tetap positif dan membangun,” ujarnya.
Ia pun mengajak semua pihak untuk bersinergi membangun Bondowoso ke arah yang lebih baik.
“Saya mengajak semuanya bersama-sama membangun Bondowoso secara positif. Kritik boleh, tapi mari kita dorong bersama agar daerah ini makin maju,” pungkasnya. (*)
Penulis : Redaksi