Daerah  

Warga Dusun Sladang Bondowoso Terancam Bahaya, Kabel Listrik Masih Ditopang Tiang Bambu Selama 10 Tahun

Bondowoso, Obor Rakyat – Warga Dusun Sladang, RT 01 RW 01, Desa Silolembu, Kecamatan Curahdami, Kabupaten Bondowoso, hidup dalam bayang-bayang bahaya akibat kondisi infrastruktur listrik yang sangat memprihatinkan. Hingga saat ini, kabel listrik di wilayah tersebut masih ditopang oleh tiang dari bambu, yang tidak memenuhi standar keselamatan.
kondisi kabel listrik di Dusun Sladang RT 01 RW 01, Desa Silolembu, Kecamatan Curahdami, Kabupaten Bondowoso yang menggunakan tiang bambu.

Bondowoso, Obor Rakyat – Warga Dusun Sladang, RT 01 RW 01, Desa Silolembu, Kecamatan Curahdami, Kabupaten Bondowoso, hidup dalam bayang-bayang bahaya akibat kondisi infrastruktur listrik yang sangat memprihatinkan. Hingga saat ini, kabel listrik di wilayah tersebut masih ditopang oleh tiang dari bambu, yang tidak memenuhi standar keselamatan.

Kepala Desa (Kades) Silolembu, Achmad Basuki, menyebutkan bahwa kabel listrik sepanjang sekitar 800 meter di dusunnya telah menggunakan tiang bambu selama lebih dari 10 tahun. Kondisi ini sangat rawan menimbulkan kecelakaan, terutama saat musim hujan dan angin kencang.

“Hampir 10 tahun lebih, kabel listrik di Dusun Sladang masih menggunakan tiang bambu,” ungkapnya kepada media, Kamis (9/10/2025).

Permohonan Bantuan Tiang Listrik dari PLN Belum Direspons

Menurut Basuki, pihak desa telah berulang kali mengajukan permohonan pengadaan tiang listrik permanen kepada pihak PLN melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat kecamatan dan kabupaten sejak tahun 2015. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut dari pihak terkait.

Baca Juga :  Warga Desak Pemkab Bondowoso Anggarkan Rambu Kelas Jalan untuk Cegah Kerusakan dan Kecelakaan

“Setiap Musrenbang kami sampaikan, tapi sampai sekarang belum juga ada realisasi. Padahal ini menyangkut keselamatan warga,” tegasnya.

Dana Desa Tak Bisa Digunakan untuk Infrastruktur Listrik

Basuki menambahkan, jika regulasi memperbolehkan, pemerintah desa siap mengalokasikan Dana Desa untuk pengadaan tiang listrik permanen demi menjaga keselamatan dan kenyamanan warga. Namun, hingga kini kewenangan tersebut tidak berada di ranah desa.

“Andaikan Dana Desa bisa digunakan untuk beli tiang listrik, sejak lama sudah kami anggarkan. Tapi itu bukan wewenang kami,” jelasnya.

80 Kepala Keluarga Terancam Bahaya

Dusun Sladang dihuni oleh sekitar 80 kepala keluarga (KK) yang sangat bergantung pada jaringan listrik tersebut. Tiang bambu yang mudah lapuk dan tidak stabil membuat masyarakat waswas, terutama saat terjadi hujan deras dan angin kencang.

Kondisi ini menjadi sorotan penting bagi pemerintah daerah dan pihak PLN untuk segera melakukan tinjauan lapangan, serta memberikan solusi konkret sebelum terjadi insiden yang dapat mengancam jiwa atau menimbulkan kerusakan infrastruktur lebih luas.

Harapan Warga dan Seruan Tindakan Cepat

Warga dan pemerintah desa berharap agar kondisi ini segera mendapat perhatian serius dari PLN dan instansi terkait. Mengingat pentingnya infrastruktur listrik yang aman, tindakan cepat sangat dibutuhkan untuk mencegah potensi bahaya lebih lanjut. (*)

 

Penulis: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *