Pemkab Situbondo Salurkan Rp4,5 Miliar Dana DBHCHT 2025 untuk Perkuat Layanan Puskesmas

Situbondo, Obor Rakyat – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo menegaskan komitmennya dalam meningkatkan layanan kesehatan dasar dengan mengalokasikan dana sebesar Rp4,5 miliar dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun 2025.
kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo. (Fot Ist)

Situbondo, Obor Rakyat – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo menegaskan komitmennya dalam meningkatkan layanan kesehatan dasar dengan mengalokasikan dana sebesar Rp4,5 miliar dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun 2025.

Dana tersebut difokuskan untuk memperkuat fasilitas dan layanan di seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang tersebar di 17 kecamatan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Situbondo, dr. Sandy Hendrayono, menyampaikan bahwa anggaran ini digunakan untuk meningkatkan kualitas sarana, prasarana, obat-obatan, dan bahan penunjang medis di 20 Puskesmas aktif, termasuk tiga unit baru yang baru saja dibangun.

“Distribusi anggaran kami lakukan secara merata untuk mencegah ketimpangan pelayanan antarwilayah, baik di kota maupun pedesaan,” ujar dr. Sandy, Jumat (10/10/2025).

Fokus pada Ketersediaan Obat dan BHP

Baca Juga :  Pesona Jampit Bondowoso: Wisata Alam dan Sejarah Bernuansa Belanda yang Memikat

Penggunaan DBHCHT tahun ini difokuskan pada peningkatan logistik medis, termasuk ketersediaan obat-obatan untuk penyakit umum seperti hipertensi, diabetes, dan ISPA. Selain itu, pengadaan bahan habis pakai (BHP) seperti jarum suntik, kapas, perban, sarung tangan medis, dan antiseptik juga menjadi prioritas utama.

Dr. Sandy menegaskan, kelengkapan BHP sangat penting untuk menjamin kualitas dan keamanan layanan medis, serta mendukung prosedur yang higienis sesuai standar pelayanan kesehatan nasional.

Reagen Laboratorium dan Rejuvenasi Alat Medis

Dana DBHCHT juga dialokasikan untuk pengadaan reagen dan bahan kimia laboratorium, yang menunjang pemeriksaan darah, gula darah, serta deteksi dini penyakit menular. Langkah ini diyakini dapat meningkatkan kemampuan deteksi dini dan penanganan kasus sejak tahap awal.

Sejumlah Puskesmas juga akan mendapat perbaikan fasilitas dan penggantian alat-alat medis yang sudah usang, sebagai bagian dari peremajaan infrastruktur layanan kesehatan dasar.

Tiga Puskesmas Baru Perluas Akses Kesehatan

Penambahan tiga Puskesmas baru, yaitu Puskesmas Wonorejo (Kecamatan Banyuputih), Puskesmas Klampokan (Kecamatan Panji), dan Puskesmas Widoropayung (Kecamatan Besuki), menjadi bagian dari strategi memperluas jangkauan layanan serta mengurai kepadatan pasien di Puskesmas yang ada.

Ketiga unit ini akan mendapatkan porsi dana DBHCHT yang sama untuk memastikan pemerataan kualitas pelayanan.

Rencana Jangka Menengah: Fasilitas Baru dan Alat Medis Canggih

Tidak hanya untuk kebutuhan tahun berjalan, Pemkab Situbondo melalui Dinkes juga tengah menyusun rencana jangka menengah pemanfaatan DBHCHT, termasuk pengadaan alat kesehatan berteknologi tinggi seperti USG portabel, alat deteksi jantung, hingga renovasi dan perluasan gedung Puskesmas.

“Kami sedang melakukan studi kelayakan untuk memastikan efektivitas penggunaan anggaran, termasuk analisis kebutuhan dan desain fasilitas sesuai standar nasional,” tambah dr. Sandy.

DBHCHT Sebagai Tanggung Jawab Moral

Menurut dr. Sandy, penggunaan dana DBHCHT untuk sektor kesehatan merupakan bentuk tanggung jawab moral pemerintah dalam memitigasi dampak kesehatan dari konsumsi produk tembakau. Hal ini juga sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Keuangan, yang mengarahkan pemanfaatan sebagian dana cukai untuk mendukung layanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Dorong Peningkatan IPM dan Produktivitas Masyarakat

Melalui optimalisasi DBHCHT, Pemkab Situbondo menargetkan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), terutama pada indikator kesehatan. Dengan fasilitas yang lebih lengkap dan layanan yang lebih cepat, diharapkan angka kesakitan menurun dan produktivitas masyarakat meningkat.

Puskesmas Jadi Pusat Edukasi dan Promosi Kesehatan

Puskesmas kini tidak hanya berfungsi sebagai tempat berobat, tetapi juga sebagai pusat edukasi kesehatan, pencegahan penyakit, dan pembinaan pola hidup sehat masyarakat.

“Visi kami adalah menjadikan setiap Puskesmas sebagai pusat layanan kesehatan yang siap, lengkap, dan manusiawi,” pungkas dr. Sandy Hendrayono.

Langkah strategis ini memperkuat arah baru pembangunan kesehatan di Situbondo menuju masyarakat yang sehat, tangguh, dan sejahtera. (*)

Penulis : Eko Apriyanto
Editor : Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *