
Medan, Obor Rakyat – Nama Hasyim, SE kian menguat sebagai salah satu kandidat potensial untuk Wali Kota Medan pada Pilkada mendatang. Politisi senior dari PDI Perjuangan ini dinilai sebagai figur yang matang, inklusif, dan memiliki rekam jejak pengabdian panjang di dunia politik lokal Sumatera Utara.
Tokoh yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan tersebut dikenal luas sebagai politisi yang santun, merakyat, dan mampu menjaga keseimbangan dalam keberagaman. Selama tiga periode menjabat sebagai anggota DPRD Kota Medan, Hasyim menunjukkan konsistensi dalam menyerap dan memperjuangkan aspirasi masyarakat lintas agama, etnis, dan golongan.
Dukungan Mengalir, Dinilai Layak Maju Pilkada Medan
Ketua Umum DPP Solidaritas Intelektual Muda Indonesia (SIMI), Oky Syahputra, secara terbuka menyampaikan dukungannya kepada Hasyim SE untuk maju sebagai Calon Wali Kota Medan. Menurut Oky, Hasyim telah membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang membawa suasana politik yang sejuk, inklusif, dan mengedepankan dialog.
“Hasyim adalah contoh nyata bahwa keberhasilan politik tidak ditentukan oleh identitas etnis, tetapi oleh kemampuan dan dedikasi. Ia telah mencatat sejarah sebagai Ketua DPRD Medan pertama dari etnis Tionghoa dan sukses menjalankan tugasnya. Sudah saatnya beliau melangkah ke jenjang yang lebih tinggi,” ujar Oky kepada wartawan, Rabu (15/10/2025).
Oky menambahkan bahwa Hasyim layak mencetak sejarah baru sebagai Wali Kota Medan pertama dari kalangan Tionghoa, mengingat latar belakangnya sebagai pemersatu dan perekat sosial di tengah pluralitas masyarakat Medan.
Didukung Struktur Kuat PDI Perjuangan
Dengan dukungan kuat dari PDI Perjuangan di Kota Medan, peluang Hasyim untuk memenangkan kontestasi politik lima tahunan itu dinilai sangat terbuka. Sebagai Ketua DPC, ia berhasil menjaga soliditas internal partai sekaligus memperluas basis dukungan ke berbagai lapisan masyarakat.
“Kekuatan struktural PDIP di Medan menjadi modal politik besar bagi Hasyim. Ini bukan sekadar ambisi pribadi, melainkan kelanjutan dari proses panjang pengabdian politik yang matang,” tambah Oky.
Simbol Rekonsiliasi dan Politik Kebersamaan
Dalam konteks sosial-politik Kota Medan yang dikenal plural, figur seperti Hasyim dianggap sebagai simbol rekonsiliasi, toleransi, dan kebersamaan. Ia mampu menjalin komunikasi yang harmonis lintas komunitas, baik dengan tokoh agama, etnis, maupun organisasi kepemudaan.
SIMI menyebut Hasyim sebagai pemimpin yang bersih, berpengalaman, dan profesional. Empat kriteria ini dianggap sangat dibutuhkan untuk membangun wajah politik Medan yang lebih inklusif dan modern.
“Kami yakin Hasyim mampu membawa Kota Medan menuju era baru: kota yang lebih maju, harmonis, dan berkarakter kebangsaan,” pungkas Oky Syahputra.
SIMI juga mendorong agar Hasyim mulai mempersiapkan langkah-langkah strategis dan konsolidasi jelang Pilkada. Menurut organisasi ini, masyarakat Medan membutuhkan figur pemimpin yang dapat menembus sekat-sekat lama dan merangkul semua elemen kota.
Sebagai tokoh berdarah Tionghoa yang sukses menembus berbagai batas sosial-politik, Hasyim menjadi cerminan bahwa politik inklusif adalah masa depan Kota Medan. (*)
Penulis : Maria
Editor : Redaksi