Ledakan Mengguncang SMA Negeri 72 Jakarta Kelapa Gading Saat Salat Jumat, Lembaga Swadaya Masyarakat Serukan Evaluasi Keamanan Sekolah

Jakarta, Obor Rakyat – Suasana hening di lingkungan sekolah negeri kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara berubah menjadi mencekam ketika sebuah ledakan mengguncang area masjid sekolah SMA Negeri 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025), saat pelaksanaan salat Jumat.
Proses evakuasi di SMA Negeri 72 Jakarta Kelapa Gading.

Jakarta, Obor Rakyat – Suasana hening di lingkungan sekolah negeri kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara berubah menjadi mencekam ketika sebuah ledakan mengguncang area masjid sekolah SMA Negeri 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025), saat pelaksanaan salat Jumat.

Insiden ini langsung memicu respons cepat aparat keamanan, serta seruan dari organisasi masyarakat untuk evaluasi sistem keamanan sekolah secara menyeluruh.

Kronologi Kejadian

Ledakan terjadi sekitar pukul 12.00–12.30 WIB, saat jamaah sedang melaksanakan salat Jumat di masjid sekolah.

Lokasi persisnya adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 72, di Jalan Prihatin No. 87, RT 008/RW 002, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Baca Juga :  HUT ke-80 Korps Brimob Polri, Polsek Sukosari Gelar Kejuaraan Panahan Bersama KONI dan Disparpora Bondowoso

Menurut laporan awal, terdapat dua siswa yang dilarikan ke rumah sakit akibat luka-luka.

Sementara itu, sebuah media lokal menyebut “delapan orang mengalami luka-luka.”

Petugas dari Polda Metro Jaya bersama tim Gegana Polda Metro Jaya dan tim Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta dikerahkan ke lokasi untuk penyelidikan dan sterilisasi.

Saksi mata menggambarkan bahwa suara ledakan datang dari “tiga arah berbeda” di dalam area masjid/sekitar lingkungan sekolah.

Diduga sumber ledakan berasal dari pengeras suara di masjid sekolah.

Pernyataan LSM dan Seruan Keamanan Sekolah

Dalam merespons insiden ini, LSM Laskar NKRI menyampaikan keprihatinan mendalam atas keamanan siswa di lingkungan sekolah serta mendesak evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan sekolah di seluruh Indonesia.

Menurut Kabiro Investigasi LSM Laskar NKRI, M. Zulya:

“Keamanan anak-anak kita di sekolah harus menjadi prioritas utama. Kami mendesak pihak berwajib untuk segera mengungkap tuntas kasus ini dan mengambil langkah-langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang.”

LSM ini menekankan bahwa peningkatan keamanan tidak boleh sekadar bersifat “tambal sulam”, melainkan harus mencakup:

  • Deteksi dini risiko keamanan di sekolah.
  • Protokol keamanan yang jelas, termasuk evakuasi dan kesiapsiagaan.
  • Keterlibatan aktif masyarakat, orang tua dan guru dalam menjaga lingkungan sekolah.
  • Dukungan psikologis bagi siswa dan guru yang terdampak trauma.

Implikasi dan Tuntutan

Insiden di SMA Negeri 72 tersebut menjadi alarm bagi sistem keamanan sekolah nasional. Beberapa poin penting yang harus menjadi perhatian:

  • Lingkungan sekolah seyogyanya menjadi zona aman, namun insiden ini menunjukkan potensi kerentanan dalam aspek teknis (misalnya sistem audio / PA).
  • Penyelidikan menyeluruh diperlukan untuk mengetahui penyebab, motif serta kemungkinan unsur kesengajaan.
  • Sekolah-sekolah lain harus melakukan audit keamanan segera: mulai dari instalasi listrik/pengeras suara, kondisi instalasi teknis, layout evakuasi, pelatihan guru dan siswa.
  • Dukungan pemulihan trauma bagi korban merupakan aspek kunci guna menjaga kesehatan mental komunitas sekolah.

Pernyataan Resmi Kepolisian
Kombes Budi Hermanto dari Polda Metro Jaya menyatakan bahwa penyebab ledakan masih dalam penyelidikan:

“Itu yang kita mau dalami karena ledakan itu kan ada SOP khusus. Jangan sampai kita olah TKP, ada ledakan susulan.”

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri, turut turun ke lokasi kejadian untuk memantau langsung.

Langkah Selanjutnya

  • Sekolah, khususnya SMA Negeri 72, perlu segera melakukan pemeriksaan instalasi teknis seperti pengeras suara dan sistem kelistrikan.
  • Masyarakat dan orang tua di lingkungan sekolah agar turut waspada dan aktif mengambil bagian dalam keamanan sekolah.
  • Pihak berwenang diharapkan melakukan audit nasional terhadap keamanan sekolah dalam rangka pencegahan kejadian serupa.
  • Pemulihan mental siswa dan guru terdampak harus menjadi prioritas jangka pendek.

Dengan terjadinya insiden ini, menjadi jelas bahwa keamanan sekolah bukan hanya persoalan fisik, tetapi juga tanggung jawab bersama antara institusi sekolah, aparat penegak hukum, orang tua dan komunitas. Evaluasi menyeluruh dan tindakan nyata adalah kunci agar lingkungan belajar kembali aman dan kondusif bagi siswa. (*)

Penulis : Achmad Sugiyanto
Editor : Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *