
Bondowoso, Obor Rakyat – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso terus memperkuat sektor peternakan sebagai salah satu pilar utama penggerak ekonomi daerah.
Langkah konkret ini kembali terlihat melalui kegiatan pengobatan massal hewan ternak yang digelar oleh Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Bondowoso di Desa Bajuran, Kecamatan Cermee, pada Senin (10/11/2025).
Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut, menegaskan pentingnya keberlanjutan program kesehatan hewan dan pemberdayaan peternak di tingkat desa. Menurutnya, sektor peternakan harus menjadi motor ekonomi baru bagi masyarakat pedesaan.
“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk menjaga produktivitas dan kesehatan hewan ternak. Kita berharap, upaya menjadikan Bondowoso sebagai lumbung ternak dapat dimulai dari Cermee, khususnya Desa Bajuran,” ujar Bupati Hamid.
BUMDes Bajuran Kembangkan 1.000 Ayam dan Ternak Etawa
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga meresmikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bajuran yang mulai mengembangkan unit usaha peternakan unggas dan kambing etawa. Program ini dinilai sebagai langkah awal dalam menciptakan ekosistem peternakan berbasis desa yang berkelanjutan.
“BUMDes Bajuran sudah memulai dengan 1.000 ekor ayam dan akan dikembangkan hingga 10.000 ekor. Selain itu, ada juga ternak kambing etawa yang bisa dikembangkan tidak hanya untuk daging, tapi juga produk susu,” jelasnya.
Bupati berharap, model pengelolaan peternakan desa seperti di Bajuran dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain di Bondowoso.
“Kalau Cermee dan Bajuran menjadi motor penggerak, insyaallah akan menular ke kecamatan lain. Kami optimistis Bondowoso bisa menjadi lumbung ternak Jawa Timur, bahkan Indonesia,” tegasnya.
Bondowoso Masuk 10 Besar Populasi Sapi Terbanyak di Jatim
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Bondowoso, Hendri Widotono, mengungkapkan bahwa sektor peternakan memiliki kontribusi signifikan terhadap ekonomi daerah. Berdasarkan data terbaru, Bondowoso memiliki populasi sekitar 145.000 ekor sapi, menempatkannya dalam 10 besar kabupaten dengan populasi sapi terbanyak di Jawa Timur.
“Di Kecamatan Cermee saja terdapat sekitar 15.000 ekor sapi, atau 10 persen dari total populasi di Bondowoso. Desa Bajuran menjadi penyumbang terbesar di Cermee dengan populasi sekitar 1.200 ekor,” terang Hendri.
Lebih lanjut, Hendri menjelaskan bahwa kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bondowoso mencapai 29,35 persen, di mana subsektor peternakan menyumbang 4,94 persen.
“Data ini menunjukkan potensi besar sektor peternakan sebagai penopang kesejahteraan masyarakat Bondowoso,” ujarnya.
Sinergi Pemerintah dan Masyarakat
Kegiatan pengobatan massal ternak di Bajuran dihadiri pula oleh sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), jajaran Forkopimcam Cermee, Pemdes Bajuran, serta tokoh masyarakat. Agenda ini menjadi bukti sinergi nyata antara pemerintah dan warga dalam membangun ekonomi berbasis peternakan.
Dengan berbagai inisiatif tersebut, Pemkab Bondowoso berkomitmen menjadikan sektor peternakan tidak hanya sebagai sumber pangan, tetapi juga sebagai pilar ekonomi berkelanjutan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan. (*)
Penulis : Latif J
Editor : Redaksi