
Jember, Obor Rakyat – Kegiatan Bunga Desaku di Kecamatan Kencong, memasuki hari kedua dengan agenda penting, yakni kunjungan Bupati Jember, Muhammad Fawait (Gus Fawait), ke SMPN 1 Kencong.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati menyampaikan dua pesan utama: penguatan budaya literasi dan edukasi kesehatan reproduksi sebagai langkah jangka panjang menekan angka stunting, AKI, dan AKB di Jember.
Dorong Budaya Membaca dan Menulis di Kalangan Guru dan Siswa
Di hadapan ratusan siswa dan tenaga pendidik, Bupati Fawait mengungkapkan rasa bangganya atas kehadiran komunitas guru yang aktif mengkampanyekan kegemaran menulis. Menurutnya, membaca dan menulis merupakan fondasi krusial dalam membangun generasi unggul.
“Saya bahagia hari ini melihat ada komunitas guru yang mengkampanyekan senang menulis. Guru saya dulu pernah berkata bahwa kalau ingin sukses, kita harus banyak membaca dan menulis. Itu yang saya pegang sampai hari ini,” ujarnya.
Bupati menegaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember melalui dinas terkait akan memberikan dukungan terhadap pengembangan literasi, karya tulis, hingga aktivitas kreatif lainnya. Ia menilai bahwa investasi sumber daya manusia tidak cukup hanya dengan penyediaan fasilitas, tetapi juga melalui penguatan budaya literasi sejak dini.
Tekankan Usia Ideal Kehamilan Demi Turunkan Stunting, AKI, dan AKB
Selain pesan literasi, Gus Fawait juga menyoroti isu kesehatan reproduksi. Berdasarkan konsultasi dengan dokter kandungan dan dokter anak, tingginya angka kehamilan di bawah usia 21 tahun disebut menjadi salah satu faktor meningkatnya stunting serta kematian ibu dan bayi di Jember.
Tenaga medis merekomendasikan usia ideal kehamilan berada pada rentang 21 hingga 35 tahun. Karena itu, Bupati memanfaatkan pertemuan dengan siswa SMP untuk memberikan edukasi awal terkait perencanaan pernikahan dan kehamilan yang sehat.
“Hari ini kami turun langsung ke sekolah menyampaikan kiat belajar, sosialisasi beasiswa, dan yang terpenting mengingatkan bahwa usia ideal memiliki anak adalah 21 sampai 35 tahun. Ini bagian dari upaya jangka panjang menurunkan angka stunting serta AKI dan AKB,” tegasnya.
Program Bunga Desaku Jadi Sarana Edukasi Masyarakat
Kunjungan ini menunjukkan bahwa program Bunga Desaku tidak hanya menjadi ruang pertemuan pemerintah dengan masyarakat, tetapi juga sarana intervensi langsung dalam pembangunan manusia. Melalui pendekatan yang menyasar generasi muda, Pemkab Jember berharap pemahaman tentang kesehatan reproduksi dan literasi dapat tumbuh lebih kuat.
Dengan edukasi sejak dini, pemerintah optimistis upaya menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas SDM Jember dapat tercapai secara berkelanjutan. (*)
Penulis : Maria Agustina
Editor : Redaksi