
Jember, Obor Rakyat – Di tengah meningkatnya ancaman pencemaran akibat sampah plastik, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jember resmi meluncurkan program Dropbox khusus untuk pengumpulan sampah plastik di berbagai titik strategis. Program tersebut diumumkan pada Rabu (26/11/2025) sebagai upaya memperkuat kesadaran masyarakat dalam memilah sampah sekaligus mendorong pengelolaan limbah plastik yang lebih bertanggung jawab.
Kepala DLH Kabupaten Jember, Supri Handoko, menjelaskan bahwa program ini lahir dari keprihatinan atas rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah, terutama sampah plastik kemasan yang sejatinya masih memiliki nilai ekonomis jika dipilah dan didaur ulang.
“Banyak yang mengira itu kandang ayam, padahal itu namanya Dropbox, tempat khusus untuk menaruh sampah plastik. Dropbox ini bukan dari APBD karena anggaran kami sangat terbatas. Maka kami mengetuk hati para pengusaha melalui pengajuan CSR,” ujar Suprihandoko.
Dukungan CSR Jadi Penopang Program
Hingga saat ini, DLH Jember telah mendapatkan bantuan unit Dropbox dari program CSR PG Semboro. Fasilitas tersebut akan ditempatkan di lokasi-lokasi dengan tingkat aktivitas masyarakat yang tinggi, seperti pusat keramaian, sekolah, hingga rumah ibadah.
“Nanti akan kami tempatkan di masjid-masjid besar, gereja, sekolah dari SD sampai SMA, serta titik-titik keramaian lainnya,” jelas Suprihandoko.
Ia mengungkapkan bahwa kebiasaan masyarakat yang sering menggunakan minuman kemasan sekali pakai turut menyumbang tingginya volume sampah plastik di Jember. Minimnya budaya membawa tumbler membuat botol dan gelas plastik kerap dibuang sembarangan hingga mencemari lingkungan dan menyumbat saluran air.
“Padahal botol plastik itu memiliki nilai ekonomis. Kalau dikumpulkan dan dipilah dengan benar, bisa didaur ulang dan menghasilkan nilai rupiah,” tambahnya.
Dorongan Kolaborasi Tanpa Paksaan
Kepala DLH Jember menegaskan bahwa pihaknya tidak memaksa perusahaan untuk berpartisipasi. Undangan kolaborasi dilakukan melalui surat resmi dengan harapan muncul kepedulian dari para pelaku usaha.
“Alhamdulillah, baru PG Semboro yang merespons. Masih banyak perusahaan lain yang kami surati. Semoga ke depan semakin banyak yang peduli,” katanya.
Program ini disambut baik oleh sejumlah sekolah di Jember yang menyatakan siap mendukung jika menerima fasilitas Dropbox. DLH optimistis, jika gerakan ini dilakukan secara konsisten dan mendapat dukungan berbagai pihak—pemerintah, perusahaan, sekolah, dan masyarakat, maka persoalan sampah plastik dapat ditekan secara signifikan.
Langkah Kecil, Dampak Besar untuk Lingkungan
Meski terkendala keterbatasan anggaran, inisiatif ini dinilai sebagai langkah nyata dalam menggerakkan kesadaran kolektif terhadap pentingnya pengelolaan sampah. Program Dropbox diharapkan mampu menekan pencemaran lingkungan, mencegah penyumbatan saluran air, serta meningkatkan efektivitas daur ulang.
Dengan kolaborasi dan kepedulian dari berbagai elemen, DLH Jember mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan demi masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Program ini bukan hanya solusi pengelolaan sampah, tetapi juga wujud komitmen untuk menyelamatkan bumi bagi generasi mendatang. (*)
Penulis : Maria Agustina
Editor : Redaksi