
Pematangsiantar, Obor Rakyat – Program pembangunan Tangki Septik Individual di Kelurahan Bah Kapul, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Pematangsiantar, menuai sorotan warga.
Proyek yang dikerjakan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Garuda tersebut dinilai tidak transparan dan diduga dikerjakan tidak sesuai prosedur.
Program yang berjalan dalam dua termin ini, 7 titik pada termin pertama dan 13 titik pada termin kedua, menjadi perhatian lantaran sejumlah kejanggalan ditemukan di lapangan.
Berdasarkan hasil penelusuran awak media, kegiatan itu tidak dilengkapi papan informasi kegiatan (plank proyek), padahal hal tersebut merupakan bentuk keterbukaan informasi publik.
Lebih jauh, pengerjaan proyek disebut hanya dilakukan oleh ketua dan bendahara KSM tanpa melibatkan pengurus lainnya, meski dalam struktur resmi yang diajukan ke Dinas Tarukim terdapat ketua, sekretaris, bendahara serta seksi-seksi pelaksana.
Penerima Manfaat Diduga Berbeda dari Usulan Awal
Warga juga mempertanyakan adanya perbedaan nama penerima manfaat antara data usulan dan pelaksanaan. Informasi yang diterima, setelah dana dicairkan, ketua dan bendahara KSM justru menawarkan kepada warga apakah ingin dibuatkan tangki septik, bukan berdasarkan daftar penerima awal yang telah diajukan.
Lurah Bah Kapul: “Saya Tidak Tahu Ada Kegiatan Itu”
Lurah Bah Kapul, Zulkifli Damanik, saat dikonfirmasi beberapa hari lalu mengaku tidak mengetahui adanya pelaksanaan pembangunan tangki septik individual di wilayahnya. Ia bahkan menegaskan tidak pernah menerima koordinasi terkait nama-nama penerima manfaat dari KSM Garuda.
“Saya tidak mengetahui kegiatan itu. Nama penerima manfaat pun tidak pernah dikordinasikan ke kelurahan,” tegas Zulkifli, Kamis (27/11/2025).
Ia juga menyayangkan laporan dari beberapa pengurus KSM yang mengaku tidak dilibatkan dalam pekerjaan, padahal struktur organisasi yang diajukan ke instansi terkait lengkap dengan berbagai unsur kepengurusan.
LPM Kecamatan Soroti Minimnya Keterlibatan Pengurus KSM
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kecamatan Siantar Sitalasari, Junaidi, turut menyoroti dugaan pelaksanaan proyek yang hanya dikerjakan oleh dua orang, yakni ketua dan bendahara KSM.
“Seharusnya semua pengurus dilibatkan. Ini kok hanya ‘main’ berdua saja? Ini harus dievaluasi,” tegas Junaidi.
Ia meminta pihak kelurahan yang sebelumnya mengusulkan nama-nama pengurus KSM Garuda ke Dinas Tarukim agar segera melakukan evaluasi terhadap keberadaan dan kinerja KSM tersebut. (*)
Penulis : S Hadi Purba
Editor : Redaksi