
Bondowoso, Obor Rakyat – Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Sekolah Menengah Kehutanan (SMK) Ibrahimy I Sukorejo, Situbondo, terkait penyelenggaraan Kelas Industri untuk konsentrasi keahlian kehutanan.
Penandatanganan berlangsung khidmat di Aula Sonokeling, Kantor Perhutani KPH Bondowoso, Selasa (9/12/2025), dan dihadiri jajaran manajemen Perhutani, Asisten Perhutani (Asper), pihak sekolah, pengurus lembaga pendidikan, serta perwakilan guru.
Kepala Divisi Regional Perhutani Jawa Timur, Wawan Triwibowo, dalam sambutannya menegaskan bahwa kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam mencetak sumber daya manusia kehutanan yang profesional, modern, dan beretika. Kolaborasi pendidikan dan industri, menurutnya, merupakan kunci lahirnya generasi pengelola hutan yang kompeten.
“Kami berharap MoU ini tidak hanya menjadi dokumen seremonial, tetapi membuka ruang belajar yang nyata bagi para siswa. Semoga saya dan Pak Munir dapat berbagi ilmu dan pengalaman langsung dari lapangan untuk mengantarkan mereka menjadi tenaga profesional yang siap menjaga kelestarian hutan Indonesia,” ujarnya.
Administratur Perhutani KPH Bondowoso, Misbakhul Munir, menyampaikan komitmen kuat Perhutani dalam mendukung pendidikan vokasi kehutanan. Pihaknya siap memberikan akses praktik, pembimbingan teknis, serta pendampingan lapangan agar siswa dapat memahami pengelolaan hutan secara autentik.
“Bersyukurlah jika kita bisa bekerja dan memberikan ilmu. Kami merasa memiliki tanggung jawab moral membagikan pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Semoga kelas industri ini melahirkan generasi penjaga hutan yang berkarakter dan berintegritas,” jelas Munir.
Dari pihak sekolah, Kepala SMK Ibrahimy I Sukorejo, Umar Hasan, M.Pd.I, menyampaikan apresiasi mendalam atas kesempatan yang diberikan Perhutani.
Ia menuturkan bahwa sekolah yang berada di bawah naungan KHR. Ach. Azzaim Ibrahimy dan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo tersebut berkomitmen menghadirkan pendidikan relevan dengan kebutuhan industri.
“Kerja sama ini menjadi momentum besar bagi SMK Ibrahimy untuk meningkatkan kualitas pendidikan kehutanan. Dengan dukungan penuh Perhutani, kami yakin para siswa memperoleh keterampilan, wawasan, dan etika kerja yang kuat. Ini bukan sekadar kerja sama, tetapi upaya membangun masa depan kehutanan yang lebih baik,” ujarnya.
MoU ini menandai penguatan link and match antara dunia pendidikan dan industri kehutanan. Melalui kelas industri, siswa akan mendapatkan kurikulum berbasis kebutuhan lapangan, praktik intensif, serta peluang terlibat langsung dalam pengelolaan hutan produksi, konservasi, hingga agroforestri.
Perhutani dan SMK Ibrahimy berharap kerja sama ini dapat menjadi model pendidikan vokasi modern yang berorientasi pada kompetensi nyata sekaligus memperkuat kontribusi generasi muda dalam menjaga kelestarian sumber daya hutan Indonesia. (*)
Penulis : Imam Rofi’i
Editor : Redaksi